Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Keresehan Wanita Pemandu Lagu di Tengah Wabah Corona, Takut Sakit dan Tak Ada Penghasilan

Pemerintah kota (Pemkot) Tangsel, tegas menginstruksikan para pengusaha hiburan untuk menutup usahanya sementara waktu.

Editor: Hasanudin Aco
BBC
Ilustrasi 

Alasan kuat demi memutus rantai penularan corona, perintah itu ditaati tanpa kecuali.

Bunga dan teman-temannya kehilangan penghasilannya yang diraup saban hari gelap itu.

Bunga kembali ke orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun, sebagai wanita dewasa, ia merasa sungkan jika terus-menerus meminta.

"Kalau minta uang buat makan mah masih dikasih, tapi kalau ngandelin dia (Ibu) terus enggak setiap hari. Kalau kita kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," keluhnya.

Sebelumnya ia pernah bekerja di toko pakaian di mal atau pasar.

Namun pada situasi seperti ini, ia tak bisa beralih menjadi penjaja pakaian, karena pasar dan mal banyak yang tutup.

"Ya pengin cari kerja. Sekarang cari kerja apa, tutup semua. Toko kaya di mal gitu kan tutup semua," katanya.

Khawatir terinfeksi usai temani WNA

Virus corona atau Covid-19 yang muncul di Wuhan, Cina, menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Warga Depok yang pada saat itu diumumkan positif, menjadi bel tanda Indonesia dalam bayang-bayang virus ganas tersebut.

Bunga masih belum menyadari apa itu corona dan dampaknya ke pekerjaannya, yang sering menemani tamu warga negara asing (WNA).

Sambil sesekali menghela rambut, anak ke dua dari tiga bersaudara itu bercerita kepada TribunJakarta.com, tentang pengalamannya melayani WNA saat corona muncul di Depok.

Nada suaranya tinggi, wajahnya ekspresif saat bercerita.

Seperti malam-malam yang lain, ia menemani tamunya sebaik mungkin.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved