Tak Ada Bulan Cantik, Kisah Pahit Pedagang Bunga Pasar Rawa Belong Terdampak Corona
Menjelang puasa dipercaya sebagai bulan cantik tapi sirna dimakan corona yang mewabah. Begitu anggapan pedagang bunga Pasar Rawa Belong.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, KEBON JERUK - Galibnya menjelang Ramadan adalah bulan cantik, bulan panen rezeki bagi pedagang bunga Pasar Rawa Belong.
Di bulan itu banyak orang kawin, tapi tak ada meriahnya pesta pernikahan karena Pandemi Covid-19.
Bulan cantik di mana pedagang bunga meraup untung malah buntung.
Corona datang, pedagang Pasar Bunga Rawa Belong pun merana.
"Buka 24 jam. No lockdown + kaga takut corona," begitu maklumat yang tertulis di atas selembar kardus bekas di depan sebuah kios bunga di Pasar Rawa Belong.
Maklumat di atas sedikit banyak menggambarkan betapa pedagang bunga sedang mengalami masa-masa suram.
Mayoritas pendapatan mereka dari pesanan pembuat dekorasi pernikahan raib.
Banyak bunga yang dijual pun layu.
• Junaedi Awalnya Takut, Kini Terbiasa Makamkan Jenazah Covid-19: Tiap Pulang Harus Mandi Bersih