Virus Corona
Cerita Pamdal TPU Pondok Ranggon soal Pemakaman Jenazah Covid-19: Ada Keluarga Nekat Mendekat
Sebab, sejumlah keluarga ada yang memaksakan untuk turun dan menyaksikan proses pemakaman secara dekat
Kendati demikian, para petugas Pamdal mengerti apa yang dirasakan pihak keluarga.
Baca: Tidak Semua 639 Jenazah yang Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Jakarta Positif Virus Corona
Hal ini lantaran sejumlah keluarga yang hadir pasti menangis ketika menyaksikan proses pemakaman dari kejauhan.
"Tapi kita maklumi hal tersebut. Makanya imbauan yang kita berikan juga disampaikan secara baik-baik. Sebab, ketika keluarganya datang menghadiri pemakaman pasti menangis karena berduka," tandasnya.
Petugas makam jenazah Covid-19 ceritakan pengalamannya

Baca: Seorang Pria Mendadak Pingsan di Pademangan, Dievakuasi Petugas Berpakaian APD Lengkap
Untuk di TPU Pondok Ranggon, terdapat 4 grup petugas makam dengan jumlah 22 orang pergrupnya.
Setiap grup bertugas selama seminggu dan setiap harinya menggali minimal 20 liang lahat secara manual untuk jenazah Covid-19.
Nantinya setiap jenazah akan dimakamkan sesuai dengan SOP korban Covid-19 yang telah ditentukan.
Kendati demikian, sejumlah petugas makam mengaku sempat mengalami kecemasan dan rasa kekhawatiran yang berlebih saat pertama kali memakamkan jenazah Covid-19.
Junaedi misalnya, pada awal mengetahui lokasinya kerjanya menjadi tempat pemakaman untuk jenazah Covid-19, ia langsung khawatir.
"Ketakutan ya manusiawi terlebih yang dimakamkan dinyatakan terkena virus. Kekhawatiran dan kecemasan pasti ada," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).
Masih diselimuti rasa cemas, tibalah Junaedi memakamkan jenazah Covid-19 untuk pertama kalinya.
Ketika ambulans tiba, jantungnya berdegub cepat. Kemudian ketika jenazah akan diturunkan ia sempat ketakutan.
"Sampai pas pertama saya masih khawatir. Namun begitu proses pemakaman selesai dan hanya butuh waktu 10 menit, akhirnya berkurang rasa takut, cemas dan khawatir tadi," ungkapnya.