Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Curhat Calon Pengantin di Jakarta Terpaksa Tunda Pernikahan Akibat Corona

Semua orang Batak yang mengetahui situasi saat ini harus benar-benar menjaga kondisi tubuh dengan baik

Editor: Hasanudin Aco
Pixabay
Ilustrasi 

Alasan lain pesta tetap berjalan karena melihat data pasien corona di banyak negara.

Faktanya, kata Russel, banyak pasien yang sembuh.

Alasan itu yang membuat orang-orang Batak tak terlalu khawatir.

"Sekarang di luar negeri kan sudah banyak yang sembuh. Kita juga tahu kalau ada yang suspect juga dari 100 persen yang meninggal sekian persen, jadi semua orang tahu itu," ucap dia.

Meski demikian, dia mengakui bahwa ada perhatian khusus selama acara berjalan di tengah merebaknya virus corona.

Dia menekankan perlu adanya perhatian kesehatan masing-masing orang.

Semua orang Batak yang mengetahui situasi saat ini harus benar-benar menjaga kondisi tubuh dengan baik.

"Harus punya kesadaran bersama. Kalau dia merasa badannya tidak fit, ya enggak usah ke pesta. Yang penting jaga kesehatan, stamina, dan ikuti imbauan pemerintah," ujar dia.

 Kronologi Meninggalnya Pasien Corona di Rumah Sakit, Sempat Diisolasi & Sering Pergi di Luar Kota

 Selain itu, penyelenggara pesta perlu melakukan pengecekan suhu tubuh dan menyediakan pembersih tangan.

Russel memberi contoh pesta adat yang diikutinya pekan lalu.

Tamu yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius tidak diizinkan masuk.

"Kalau pengecekan suhu (hasilnya demam) sudah pasti kena suspect walaupun belum tentukan corona.

Sebaiknya jangan disuruh masuk. Kayak di pesta adat yang saya gelar kemarin. Tamu pesta ada beberapa disuruh pulang karena suhu badan," terang dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluh Kesah Warga yang Tunda Pernikahan dan Ruginya Pengusaha Catering akibat Corona", 

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved