Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Beda Informasi dengan Gubernur Banten soal Pasien Virus Corona, Camat Pondok Aren Salah Cek Warga

Pemerintah Provinsi Banten meluruskan pernyataan Camat Pondok Aren Makum Sagita perihal informasi pasien Covid-19

Freepik
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Sempat terjadi perbedaan informasi antara Pemprov Banten dengan Tangerang Selatan soal pasien positif virus corona di wilayah Provinsi Banten.

Melansir Kompas.com, pemerintah Provinsi Banten meluruskan pernyataan Camat Pondok Aren Makum Sagita perihal informasi pasien Covid-19.

Baca: Antisipasi Virus Corona, Rheina Ipeh Bingung Gelar Tahlilan untuk Almarhum Ayahnya

Saat itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengabarkan satu orang positif Covid-19 warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, meninggal dunia.

Data yang disampaikan Wahidin berdasarkan informasi dari pemerintah pusat.

Sementara Camat Makum Sagita menyebut pasien warga Tangsel masih sehat.

Camat menyampaikan informasi tersebut setelah melakukan kunjungan ke rumah salah satu warga Pondok Aren, Tangsel, Selasa (17/3/2020).

Padahal, dalam pengumuman, Gubernur Banten Wahidin Halim tak menyebutkan alamat lengkap.

Kepala Bidang Aplikasi, Informatika, Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Amal Herawan mengatakan, Camat Pondok Aren tersebut salah mengidentifikasi pasien.

Orang yang dicek Camat berbeda dengan pasien Covid-19 meninggal yang disampaikan Gubernur Banten.

"Iya beda (orang) . Kalau yang kita terima data dari pusat dan yang diumumkan itu kita hanya menerima jenis kelamin perempuan dan usia 57 masuk dalam kasus 35 dan meninggal tanggal 13 maret 2020," kata Amal kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Amal menyesali sikap Camat Pondok Aren tersebut yang mendatangi dan mengumumkan keadaan warganya.

Padahal, dalam aturan Kementerian Kesehatan, semua pihak harus menyembunyikan identitas dan alamat lengkap masyarakat, baik dalam keadaan suspect maupun positif covid-19.

"Selama ini kan tidak diketahui seseorang yang suspect apalagi yang positif. Sudah aturan dari kemenkes seperti itu,"ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Tulus Muladiono mengatakan, tercatat ada 36 orang yang masuk dalam pemantauan dan lima diantaranya merupakan pasien dalam pengawasan.

Jumlah 36 orang dalam pemantauan tersebut termasuk seorang wanita yang didatangi oleh Camat Pondok Aren pada Selasa, pagi.

"Pengawasan saat ini ada empat karena yang satu meninggal masuk dalam pengawasan dan 36 ODP, termasuk itu," katanya.

Baca: Virus Corona Mewabah, KPK Pastikan Pemberantasan Korupsi Jalan Terus

Tulus menjelaskan, 36 orang dalam pemantauan itu tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Tangerang Selatan.

"Yang untuk ODP hampir merata di 7 kecamatan," tutupnya. 

51 warga Jakarta positif virus corona

Pemprov DKI Jakarta kembali memperbaharui sebaran warga yang dinyatakan positif virus corona, Selasa (17/3/2020).

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 51 pasien yang berdomisili di Jakarta dilaporkan terinfeksi virus yang dinamakan Covid-19.

Baca: Ayahanda Vanessa Angel Sambangi Polres Metro Jakarta Selatan

Informasi itu diperoleh dari data yang dirilis Pemprov DKI melalui website corona.jakarta.go.id pada Selasa (17/3/2020) sore.

Kemudian, disusul Jakarta Barat dan Jakarta Utara dengan masing-masing sembilan orang, Jakarta Timur lima orang, dan Jakarta Pusat dengan empat orang terinfeksi corona.

Ketua Tim Tanggap Covid-19 Catur Leswanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap 277 orang.

"Perkembangan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sampai hari ini mencapai 813 orang. Dimana yang masih dipantau 277 orang, sedangkan 536 selesai dibahas pantau, artinya sudah sehat," ucapnya, Selasa (17/3/2020).

Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dalam perawatan saat ini berjumlah 168 orang.

Baca: Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Sarankan Pasangan Kekasih Tunda Resepsi Pernikahan

"PDP sampai hari ini berjumlah 330 orang, dimana 168 masih dirawat dan 162 selesai dirawat," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Sedangkan, masyarakat yang menghubungi pusat pengaduan Covid-19 melalui call center 112 dan hotline 081388376955 berjumlah 7.433 aduan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Beda Pernyataan dengan Gubernur Banten soal Pasien Covid-19 Meninggal, Camat Pondok Aren Salah Cek Warga

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved