Virus Corona
Penyebab Melambungnya Harga Masker di Pasar Pramuka Jakarta Timur Terungkap, Ini Penjelasannya
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka Edi Haryanto menduga melonjaknya harga masker di Pasar Pramuka
Meskipun tidak ada larangan ekspor, pemerintah mengimbau agar para eksportir lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan masker dalam negeri.
Ia pun mengingatkan para produsen agar tidak menerapkan harga yang tinggi dan memanfaatkan situasi saat ini.
Mengingat permintaan masyarakat terkait masker dan hand sanitizer melonjak signifikan setelah diumumkannya dua kasus virus corona di Indonesia.
Baca: Kasus Virus Corona di China Menurun, Pemerintah Kini Fokus Pantau Keberadaan WNI di 4 Negara Ini
"Menyikapi permintaan yang tinggi dari masyarakat terhadap masker dan hand sanitizer, kami mengimbau para produsen barang tersebut untuk tidak menaikkan harga jual ke masyarakat," ujar Agus Suparmanto di Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
Peringatan tersebut juga berlaku bagi para distributor dan pengecer masker dan hand sanitizer agar tidak bertindak 'nakal' dalam memasarkan produk kepada masyarakat.
Sejak mewabahnya virus corona, permintaan masyarakat terhadap masker khususnya jenis surgical mask atau masker bedah melonjak.
Baca: Pemeriksaan Sample Pasien Dugaan Virus Corona Kini Tak Hanya di Balitbangkes, Ada 10 Lokasi Tambahan
Akibatnya keberadaan masker di pasaran langka.
Terlebih setelah diumumkannya dua pasien terinfeksi virus corona di Indonesia.
Di sejumlah minimarket yang tersebar di beberapa wilayah ibu kota, keberadaan masker langka.
Beberapa hari terakhir, sejumlah minimarket kehabisan stok surgical mask.
Seperti di minimarket kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca: 4 Menteri Gelar Rapat Koordinasi Bareng Pimpinan Redaksi Bahas Sejumlah Isu Termasuk Virus Corona
Tribunnews.com sempat menanyakan keberadaan masker Nexcare yang biasa dijual di minimarket tersebut.
Pegawai toko pun mengatakan bahwa stok produk itu habis dan beberapa hari terakhir ini belum ada stok baru yang masuk.
"Habis maskernya, udah berapa hari ini nggak ada stock," ujar seorang perempuan yang merupakan pegawai minimarket saat berbincang dengan wartawan, Selasa (3/3/2020) pagi.
Ia menjelaskan sebelumnya banyak masyarakat yang membeli produk tersebut dalam jumlah besar.
"Mungkin karena ada isu (corona) ini ya, jadinya kemarin-kemarin itu ada yang sampai beli banyak," kata dia.