Senin, 6 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Bela Anies, Geisz Chalifah Ungkap Penyebab Banjir Jakarta: Kita Puluhan Tahun Rusak Kota Ini

Aktivis Sosial Geisz Chalifah bela Anies Baswedan soal banjir Jakarta. Di depan Ferdinand Hutahaean, ia salahkan masyarakat yang tak peduli lingkungan

Penulis: Ifa Nabila
YouTube Talk Show tvOne
Aktivis Sosial Geisz Chalifah membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kala membahas banjir Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Sosial Geisz Chalifah membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kala membahas banjir Jakarta.

Menurut Geisz, Anies sudah bekerja maksimal sesuai dengan janji kampanyenya.

Sedangkan baginya banjir masih terus terjadi lantaran ulah warga Jakarta sendiri yang merusak lingkungan.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Geisz dalam tayangan DUA SISI unggahan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (27/2/2020).

Awalnya, Geisz menjelaskan bahwa Anies sudah berusaha maksimal untuk mencegah banjir, termasuk soal perbaikan drainase.

Maka dari itu, Geisz berpendapat banjir terjadi lantaran kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Baca: Debat Panas dengan Ferdinand Hutahaean soal Anies, Geisz Chalifah Sindir Etika: Diskusi Warung Kopi

Baca: Selain Puji Sutiyoso hingga Ahok soal Banjir, Cawagub Riza Patria: Anies Orang yang Cerdas dan Bijak

"Kenapa ini semua terjadi, sekian puluh tahun kita merusak kota ini," ujar Geisz.

Geisz kemudian memberi contoh gedung pemerintahan yang didirikan tanpa ada izin sehingga menyalahi aturan.

"Saya mau kasih contoh yang paling ekstrem, kantor gedung Kelautan dan Lingkungan Hidup yang di bypass sana," kata Geisz.

"Waktu dibangun ada IMB-nya enggak? Pak Sarwono tidak mau meresmikan gedung itu, karena tidak punya IMB," sambungnya.

"Artinya apa, selama ini kita memang tidak pro lingkungan," kata Geisz menyimpulkan.

Banjir yang terus terjadi di Jakarta merupakan akumulasi dari tindakan tak peduli lingkungan sejak bertahun-tahun lalu.

"Efek dari seluruhnya, dari bertahun-tahun kita merusak kota ini," kata Geisz.

Baca: Najwa Shihab Beri Kesempatan Siapa yang Paling Bisa Bela Anies, Nurmansjah Lubis atau Riza Patria?

Geisz berpendapat seharusnya resapan selalu ada di setiap tempat sehingga mampu menampung air hujan.

"(Drainase) sedang diperbaiki terus-menerus. Tetapi wadah kita cuma 4 persen enggak sampai untuk menampung curah hujan yang luar biasa itu," ungkap Geisz.

"Tiba-tiba 2 tahun kita minta persoalan Jakarta beres, mana mungkin?" tuturnya.

Keadaan resapan di Jakarta semakin diperparah dengan dibangunnya mal dan hotel yang tak sesuai dengan standar lingkungan.

Debat Ferdinand Hutahaean dan Geisz Chalifah soal Anies Baswedan dan banjir Jakarta.
Debat Ferdinand Hutahaean dan Geisz Chalifah soal Anies Baswedan dan banjir Jakarta. (YouTube Talk Show tvOne)

Debat Geisz Chalifah dengan Ferdinand Hutahaean

Di segmen sebelumnya, Politisi Partai Demokrat Ferdinand mempertanyakan cara Anies mengelola Jakarta.

Ketika diminta pembawa acara Tysa Novenny mengomentari pendapat Ferdinand, Geisz menyebut harusnya pemimpin dinilai dari berapa janji yang ditepati.

Setelah mengamati ada berapa janji kampanye yang ditepati, menurut Geisz, barulah bisa berkomentar tentang pengelolaan.

"Ferdinand mengatakan cara Anies me-manage Jakarta," ujar Geisz.

"Saya ingin mengatakan, seorang pemimpin, yang dilihat itu janjinya, dia tepati atau tidak janjinya, ada berapa janji? Ada berapa yang sudah ditepati? Baru kita lihat bagaimana dia me-manage," ujarnya.

Geisz mengklaim Anies memiliki 23 janji kampanye yang mana sudah ditepati 20.

"23 janji kampanye Anies, dalam 2 tahun, 20 sudah yang dia tepati," ujar Geisz.

"Apaan itu?" sahut Ferdinand.

"Perlu saya sebutin satu-satu? Saya bacain ya. KJP Plus sudah berjalan," kata Geisz yang kembali dipotong Ferdinand.

"Ah, itu kan cuma mainin anggaran. Ini rakyat butuh diurus!" seru Ferdinand.

"Sebentar, jangan potong pembicaraan," cegah Geisz tampak kesal.

"Jangan cuma yang bagi-bagi duit," sambung Ferdinand.

Baca: Cawagub DKI Bela Anies soal Banjir, Begini Perbandingan Jawaban Nurmansjah Lubis dan Riza Patria

Sikap Ferdinand yang terus memotong omongan pun membuat Geisz mempertanyakan etikanya.

"Sebentar, saya akan katakan, ada etika kan. Anda bertanya, saya menjawab," tegas Geisz.

Geisz menyebut janji Anies yang terkait pencegahan banjir adalah instruksinya pada gedung-gedung.

"Yang terkait dengan banjir, dari 20 janji yang terkait dengan banjir?" ucap Tysa agar Geisz langsung pada poin soal banjir.

"Seluruh gedung di Jakarta diinstruksikan harus menggunakan sumur resapan," kata Geisz.

"Sudah jalan belum?" potong Ferdinand lagi.

"Sudah. Pakai buka data saja, tinggi permukaan tanah Jakarta sudah lebih baik dari sebelumnya, buka data, datanya ada," klaim Geisz.

Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar sudah terendam banjir sedalam lebih kurang 3 meter sejak dini hari, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Banjir besar hingga ketinggian air mencapai atap rumah warga.
Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar sudah terendam banjir sedalam lebih kurang 3 meter sejak dini hari, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Banjir besar hingga ketinggian air mencapai atap rumah warga. (KOMPAS.com/NABILLA RAMADHIAN)

Pernyataan Geisz soal tinggi permukaan tanah kembali memancing komentar Ferdinand serta Politisi NasDem Irma Suryani Chaniago.

"Maksudnya permukaan dataran tanah Jakarta naik lagi? Waduh," ledek Ferdinand.

"Kok banjirnya semakin meluas?" timpal Irma Suryani.

"Sebentar, makanya jangan main potong. Jadi (Anies) instruksikan, bahwa setiap gedung harus memiliki sumur resapan, itu sudah berjalan," terang Geisz.

"Apa yang lebih baik? Air-air laut yang menggerogoti itu sudah jauh berkurang," paparnya.

"Kok banjirnya semakin tinggi?" protes Ferdinand.

"Sebentar. Banjir semakin tinggi itu asumsi," jawab Geisz.

"Kok asumsi? Fakta itu!" tegas Ferdinand.

Sikap Ferdinand lagi-lagi membuat Geisz kesal hingga menyebut debat itu seperti sebuah diskusi di warung kopi yang tak ada aturan.

"Saya lagi jawab ini. Kalau mau diskusi di warung kopi silakan, saya tidak siap untuk itu," kata Geisz.

Geisz akhirnya menjelaskan dari data yang ia miliki bahwa dampak banjir banyak berkurang dibandingkan tahun 2015 lalu.

"Faktanya, banjir 2015 itu 702 RW tergenang, banjir di 2020, 390 (RW) tergenang. Hampir setengahnya," terang Geisz.

"Banjir di 2015, 7 hari, banjir di zaman Anies 4 hari selesai. Itu fakta, data, bukan presepsi yang kita buat," ucapnya.

"Iya betul," sahut Ferdinand yang setuju dengan pendapat Geisz.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved