Banjir di Jakarta
Anggota DPRD DKI Jakarta Kenneth: Banjir di Jakarta Bukan 5 Tahunan Lagi Tapi Per Minggu
Curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jakarta dini hari hingga pagi, membuat sejumlah daerah kebanjiran.
Editor:
Hasanudin Aco
"Seharusnya anggaran Formula E di alokasikan untuk penangangan banjir, tapi kok malah ngotot buat Formula E yang enggak jelas juntrungannya, yang belum tau untung apa tidak," sambungnya.
Namun, sambung Kent, jika pihak Pemprov DKI Jakarta tetap ngotot dan jika perhelatan Formula E bisa mendapat income yang baik untuk Jakarta, dipersilahkan untuk transparan ke publik agar semuanya terang benderang.
"Kalau gubernur berani bilang pasti untung, ayo kita buka-bukaan, jelasin ke masyarakat hitung-hitungannya bagaimana untungnya, supaya masyarakat tenang. Karena sepengetahuan saya pagelaran Formula E tidak pernah ada yang untung, coba sini kasih data," tuturnya.
Ia pun tetap berharap Gubernur Anies Baswedan harus mengalokasikan dana banjir untuk keperluan warga Jakarta, agar banjir di ibukota sudah tidak ada lagi.
Pasalnya, hingga malam ini sejumlah wilayah masih terendam banjir.
"Jangan membebani warga Jakarta dengan banjir ini, coba dipikirkan kembali. Kasihan warga yang setiap kali hujan datang selalu saja was-was akan banjir. Coba diperbaiki lagi cara penanganan banjir," tuturnya.
Menurut Kent, jangan sampai Jakarta menjadi bahan tertawaan daerah-daerah lain karena lebih mementingkan perhelatan Formula E, dibandingkan dengan pencegahan banjir yang saat ini selalu menjadi langganan setiap minggu.
"Jangan jadikan Jakarta menjadi bahan lelucon di daerah lain," tuturnya.
Kata Kent, negara-negara maju yang menyelenggarakan Formula E tidak mempunyai masalah seperti yang terjadi di Jakarta seperti banjir dan lain-lain.
Berikut negara-negara yang akan menggelar Formula E yaitu Beijing, New York, London, Paris, Roma, dan Seoul.
"Negara lain yang menyelenggarakan Formula E ya negara-negara yang maju. Mereka tidak ada mengalami musibah banjir, masa masalah banjir di Jakarta belum selesai malah ngotot untuk membuat Formula E. Kan aneh, kita ini jadi melangkah mundur, bukannya melangkah maju," ketus Kent.