Ardy Susanto: Penderitaan Wuhan adalah Musibah Kemanusiaan Global
Ketua Panitia Ardy Susanto mengatakan bahwa acara ini dilatarbelakangi kondisi Wuhan yang sampai saat ini masih dihantui wabah virus corona.
Ardy juga berterimakasih atas partipasi masyarakat yang memberikan donasi dalam bentuk uang ke kotak amal yang disediakan panitia.
Termasuk juga elemen masyarakat yang membantu dalam bentuk masker, seperti Kelompok Studi Merah Putih yang menyumbang 10 ribu masker.
"Teman-teman ada yang mengirimkan masker, sudah ada di sini, ada juga yang berdonasi dalam bentuk uang. Dia yang dalam bentuk uang ini kami akan konversi ke dalam barang-barang yang mereka butuhkan dan kita akan terus berkoordinasi dengan pihak Republik Rakyat Tiongkok," kata Ardy.
Atas dukungan semua pihak, sambung Ardy, acara ini berjalan dengan meriah dan khidmat.
Acara disertai dengan atraksi kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti tarian Minahasa, Nasyid, pencak silat Banten serta Nyanyian Aceh dan Mandarin.
Selain menyalakan lilin, juga ada doa bersama di ujung acara. Doa dilakukan para tokoh lintas agama, dan dipimpin oleh tokoh agama dari agama Islam, ustadz Zaki Mirza.

Tokoh nasional Maruarar Sirait yang hadir dalam acara ini mengingatkan agar hasil dari pengumpulan donasi dipublikasikan ke publik.
Anak-anak muda yang terlibat dalam acara ini harus betul-betul menunjukkan kredibilitas dan bisa dipercaya.
Semua bantuan diumumkan kepada publik dan serahkan kepada Kedutaan Besar Tiongkok yang ada di sini dan sampaikan juga kepada publik apa adanya. Soal ini harus saya sampaikan, kamu sudah mulai acara dengan baik dan benar. Pertahankan kredibilitas dan nama baik," kata Maruarar.