Kamis, 2 Oktober 2025

Radiasi Nuklir

FAKTA Temuan Limbah Radioaktif di Tangsel, Sengaja Dibuang Oknum hingga Berakibat Fatal

Kemunculan radiasi nuklir di tanah kosong beberapa hari lalu menghebohkan masyarakat kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangsel.

KOMPAS.COM/SINGGIH WIRYON
Lokasi penemuan limbah zat radioaktif jenis Cs 137 di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan pada Minggu (16/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM  - Kemunculan radiasi nuklir di tanah kosong beberapa hari lalu menghebohkan masyarakat kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengetahui serpihan limbah radioaktif Caesium-137 saat melakukan uji fungsi dengan target area.

Area tersebut meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong pada 30 dan 31 Januari 2020.

Secara umum, pada daerah pemantauan, nilai paparan radiasi lingkungan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Akan tetapi, Bapeten saat melakukan pemantauan di kawasan Perumahan Batan Indah ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi.

Baca: Bapeten Ungkap Zat Berbahaya Limbah Radioaktif Cs 137 di Perumahan Batan Indah Tangsel

Serpihan Radioaktif Sengaja Dibuang

Munculnya serpihan radio aktif di kawasan area tanah kosong, tepatnya di samping lapangan voli Blok J diduga dibuang oknum yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/2/2020).

Radiasi nuklir yang memaparkan lahan kosong di Kawasan Perumahan Batam Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, berasal dari serpihan radioaktif. Adanya serpihan limbah nuklir tersebut disebut diduga dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Radiasi nuklir yang memaparkan lahan kosong di Kawasan Perumahan Batam Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, berasal dari serpihan radioaktif. Adanya serpihan limbah nuklir tersebut disebut diduga dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. (KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi)

"Pertanyaannya ini kenapa ada di sin? Itu kan enggak bisa jalan sendiri ke sini. Artinya ada oknum atau siapa pun yang kita belum tahu, yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," papar Indra Gunawan.

Indra menilai, temuan limbah tersebut diperkuat karena diketahui serpihan radioaktif tidak dapat diletakkan atau dibuang di sembarang tempat.

Baca: UPDATE Limbah Radioaktif di Serpong, Mulai Hari Ini 9 Warga Batan Indah Diperiksa Kadar Radiasi

Lebih lanjut, ia menyebut Perumahan Batan Indah yang mengalami radiasi juga bukan merupakan permukiman kegiatan pemanfaatan limbah.

"Jadi memang tidak boleh ada hal yang seperti ini di sini," tutur dia, dikutip Kompas.com.

Indra menyampaikan hingga kini pihaknya bersama Batan sedang melakukan investigasi tentang keberadaan serpihan radioaktif jenis Caesium-137 yang dinilai sangat berbahaya.

"Saat ini kami sedang melakukan investigasi dari obyek yang ada."

"Adakah informasi yang bisa kita tindak lanjut sambil menunggu hasil laboratorium teknis di Batan," kata Indra.

Baca: Geger Temuan Limbah Radioaktif, BATAN Clean Up Area Perumahan Batan Indah

Bapeten juga telah melakukan penebangan pohon dan dekontaminasi area yang terpapar radiasi untuk menangani keberadaan radiasi tersebut.

Sebanyak lima titik pengambilan tanah yang terpapar untuk mendeteksi asal serpihak radioaktif tersebut.

Berakibat Fatal

Sementara itu, Indra menyebut zat radioaktif Cs-137 hanya sebesar ruas jari kelingking yang ditemukan di Perumahan Batan Indah.

Meski berukuran kecil, Indra berujar Cs-137 itu ternyata sudah mencemari tanah dan tumbuhan di sekitar tempat dia ditanam dengan radius 10 x 10 meter.

"Secara efektif, secara teknis (radius) 10 x 10 meter," kata Indra.

Baca: Bapeten: Radiasi Nuklir di Tangsel Berasal dari Limbah Radioaktif

Bapeten akan mengecek kembali radius yang lebih besar dari pencemaran tersebut meskipun zat radioaktif itu hanya mencemari radius 10 meter dari titik hotspot.

Saat ini, yang positif terkena zat radioaktif adalah tanah dan tumbuhan di atas tanah dengan radius 10 meter dari titik benda yang ditemukan.

"Kami sudah mengambil sampel vegetasi dari golongan yang dikonsumsi, baik dari hotspot maupun sekitar hotspot."

"Dari sini, kita lihat tanah dan vegetasi di area hotspot terkontaminasi sehingga harus diangkat," jelasnya.

Indra sudah memastikan, tidak ada air tanah yang terkontaminasi, baik dari sampel yang diambil Bapeten maupun sampel dari rumah warga dengan radius terdekat.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved