Jakarta Masuk 10 Besar Kota Termacet Sedunia, Rata-rata Kemacetan Tak Ada Perubahan, Ini Kata Analis
Survei dari Tom Tom Traffic Index merilis tingkat kemacetan kota-kota besar di dunia pada tahun 2019. Hasilnya, DKI Jakarta menduduki peringkat 10.
Soroti Penghargaan DKI
Sementara itu, Tigor yang juga merupakan Ketua Forum Warga Jakarta menyoroti penghargaan yang didapat DKI Jakarta pada awal 2020.
DKI Jakarta diketahui mendapat penghargaan Sustainable Transport Award 2020 (STA) yang diselenggarakan di Washington DC, 14 Januari 2020 silam.

"Panitia penghargaan menganugerahi Jakarta sebagai 'honorable mention' di ajang Sustainable Transport Award 2020," ungkap Tigor kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis.
Penghargaan ini diberikan atas usaha Jakarta dalam mengembangkan sistem Bus Rapid Transit Jakarta atau Transjakarta.
Selain itu juga keberhasilan dalam menaikkan jumlah penumpang hingga 200 persen dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Tigor menyebut Gubernur Jakarta Anies Baswedan menganggap adanya perubahan positif di Jakarta, khususnya di bidang transportasi.
"Anies mengkalim bahwa penghargaan internasional ini bagian dari penghargaan atas meningkatnya pengguna TransJakarta atas perbaikan yang dilakukannya selama menjadi Gubernur Jakarta," ungkap Tigor.
Akan tetapi Tigor menyangsikan tentang perubahan besar pengguna transportasi umum.
"Pertanyaannya sekarang adalah apakah benar memang sudah terjadi perubahan besar, warga Jakarta sudah berpindah menggunakan angkutan umum dan tidak lagi menggunakan kendaraan pribadinya?" ungkap Tigor.
Tigor menyebut jika memang seperti itu penilaiannya maka Jakarta sudah tidak macet lagi.
"Berarti juga warga Jakarta sudah nyaman mengakses layanan angkutannya umum di jakarta sudah tidak lagi mudah memilih menggunakan kendaraan pribadi," ungkapnya.
Nyatanya, Tigor menilai Pemprov Jakarta belum mampu mengurangi kemacetan meski kebijakan sudah dilakukan.
"Pemprov juga melakuakn sistem pengendalian penggunaan kendaraan mobil pribadi dengan ganjil genap. Tetapi sampai saat ini pemprov Jakarta belum mampu mengurai kemacetan Jakarta dan Jakarta masih macet," ujarnya.
Tigor menilai, Jakarta memerlukan kebijakan yang terintegrasi dalam mengurai kemacetannya.