Kamis, 2 Oktober 2025

7 Fakta Siswi SMP Tewas Setelah Lompat dari Lantai 4 Sekolah: Kronologi hingga Bantahan Ada Bullying

Siswi SMP tewas setelah lompat dari lantai 4 sekolah. Berikut kronologi, namanya jadi trending, hingga dugaan adanya bully yang dibantah sekolah.

Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
dailypost.ng
ILUSTRASI - Siswi SMP tewas setelah lompat dari lantai 4 sekolah. Berikut kronologi, namanya jadi trending, hingga dugaan adanya bully yang dibantah sekolah. 

"Di situ, kami melihat ada bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok."

"Nah ini dari hasil penyelidikan, kami bisa pastikan, korban sudah ada niat untuk melakukan bunuh diri seperti itu," ujar Hery.

Selain olah TKP, polisi juga telah memeriksa sejumlah pihak, dari keluarga, sekolah, dan teman korban.

"Memang dari tadi malam sudah kami lakukan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga, pihak sekolah, dan teman-teman dari korban."

"Nah ini dari hasil pemeriksaan, peristiwa ini akan terang benderang, apa yang menjadi motifnya segala macam, kami akan upayakan dari temuan."

"Jadi masih dalam pendalaman, selanjutnya akan kita sampaikan lagi," ujar Hery.

6. Muncul dugaan SN jadi korban bullying

Kabar siswi SMP yang melompat dari lantai 4 sekolah juga ramai diperbincangkan di media sosial.

Bahkan muncul tagar yang menggunakan nama korban dan jadi trending di Twitter hingga Sabtu (18/1/2020) malam.

Puncaknya, muncul dugaan SN menjadi korban bullying atau perundungan di sekolah.

Selain itu, di akun kelasnya, SN disebut sebagai siswi yang paling sering di-bully.

Dalam pesan yang beredar di Twitter disebutkan, SN menjadi korban bully secara verbal.

Ayah dan kakak keduanya pun tidak mengetahui masalah ini.

SN juga disebutkan kerap tidur di kelas karena hobi menggambar dan membuat cerita yang bisa dilakukan pada malam hari.

Pada hari kejadian, korban merasa sakit kepala dan bilang kepada teman-teman untuk tidur di UKS saat jam kosong di sekolah.

Saat ia bangun, sekolah telah usai dan menemukan tasnya tidak ada di kelas karena disita guru karena ia tak di kelas.

Merasa ketakutan, ia telepon kakak pertama yang meminta pulang agar besok, kakak dan ayahnya ke sekolah meminta tasnya.

Namun, ia tetap berada di sekolah lantas mengirim pesan ke teman-teman yang mengisyaratkan 'kepergiannya.'

Bahkan beredar pula pesan terakhir yang dikirimkan SN pada seorang temannya.

Sayangnya, belum diketahui secara persis, apakah itu pesan yang dikirimkan korban.

7. Bantahan sekolah

Dugaan tindakan perundungan yang menimpa korban dan jadi alasan SN bunuh diri yang muncul di media sosial, dibantah oleh sekolah.

Kepala SMP, N mengatakan, penyebab korban mencoba bunuh diri bukan karena menjadi korban bully.

Dia menegaskan tidak ada aksi bully di sekolah yang dipimpinnya.

"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah, kalau kita fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata N di lokasi, Jumat (17/1/2020).

Dia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui motif korban mencoba bunuh diri.

Pihak sekolah juga mengenal korban sebagai siswi yang baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran yang berat.

"Kita tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," ujar N, dikutip dari Kompas.com.

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Kesehatan Jiwa RSD/RSJ setempat.

Bagi Anda yang mengalami depresi dan terancam bunuh diri, silakan hubungi beberapa nomor telepon ini:

1. Hotline konsultasi pencegahan bunuh diri Kementerian Kesehatan di Nomor Telepon 021-500-454.

2. Komunitas Into The Light Indonesia melalui email [email protected] atau langsung membuka laman ‘Pendampingan’ dalam situs mereka https://intothelightid.wordpress.com/.

3. LSM Jangan Bunuh Diri melalui nomor telepon 021 0696 9293

4. Komunitas Get Happy melalui situs https://www.get-happy.org/ atau bisa juga lewat email [email protected]

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Dean Pahrevi) (Tribun Jakarta/Kurniawati Hasjanah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved