Kamis, 2 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Koordinator Aksi Jakarta Bergerak: Anies Tidak Membuat Kesejahteraan bagi Warga dan Kota Jakarta

Anies Baswedan tak henti dirundung masalah kini Anies didemo warganya. Koordinator Aksi Jakarta Bergerak sebut Anies Tidak Membuat Kesejahteraan Warga

Tribunnews.com/ Lusius Genik
Pria bertopeng Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilempari tomat saat unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak henti dirundung masalah.

Setelah selesai dengan banjir di wilayah Jakarta, sekarang Anies digugat oleh sekelompok warganya.

Gugatan kelompok atau class action dilayangkan kepada Anies Baswedan pada Senin (13/1/2020).

Hal itu lantaran Anies dirasa gagal menangani banjir yang mengepung Jakarta sejak awal tahun 2020.

Tak berhenti pada persoalan gugatan, saat ini warga tengah turun ke jalan di depan Gedung Balaikota, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Tangkap Layar YouTube KompasTV Koordinator Aksi Jakarta Bergerak Sisca Rumondor
Tangkap Layar YouTube KompasTV Koordinator Aksi Jakarta Bergerak Sisca Rumondor (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Diketahui warga menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut ganti rugi akibat banjir.

Massa unjuk rasa yang tak terbendung pun akhirnya dialihkan ke Bundaran Patung Kuda.

Koordinator Aksi Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor lantas angkat suara.

"Selama dua tahun lebih Bapak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kami warga Jakarta sebagian besar melihat apa yang Bapak kerjakan," tutur Sisca yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (14/1/2020).

"Itu tidak membuat kesejahteranan bagi warganya dan Kota Jakarta," tegasnya.

Terlebih, Sisca menambahkan, dengan kasus banjir yang terjadi di sebagian wilayah DKI Jakarta.

Ia mempertanyakan pencegahan dari Gubernur sebelum terjadinya bencana.

Terdengar dari penuturan Sisca, banyak sekali penangggulangan yang jauh dari ekspetasi.

"Kemudian penanggulangannya di situ kami menemukan banyak sekali, aduh kenapa begini penanganan dari musibah?" katanya.

"Walaupun kita tahu yang namanya musibah itu tiap tahun pasti adalah ada," tambahnya.

Politikus PDIP Dewi Tanjung Jadi Orator Aksi

Berdasar pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya, di lokasi, Politikus PDIP Dewi Tanjung selaku orator aksi, menyebut tuntutan dilayangkan kepada Anies Baswedan menyusul kegagalan Sang Gubernur dalam menanggulangi banjir di Jakarta.

Alasannya, banyak warga DKI yang menderita lantaran banjir terjadi begitu besar akibat dihentikannya normalisasi sungai.

Menyikapi kegagalan Anies Baswedan, massa Jakarta Bergerak pun turut menggelar sebuah acara teatrikal yang menampilkan kekecewaan warga Ibu Kota kepada pemimpinnya.

Aksi tersebut berlangsung sekira lima sampai delapan menit dengan seseorang bertubuh besar menggunakan topeng Anies Baswedan disoraki warga Jakarta sekaligus dilempari tomat.

Tak hanya itu, saat teatrikal berlangsung, Dewi Tanjung beberapa kali menyebut, "Pak Anies, ini warga Jakarta yang marah. Mereka semua terkena banjir dan bapak bertanggung jawab atas ini."

Pernyataan tersebut kemudian disambut massa aksi dengan riuh.

Mereka terus melempari si pria yang menggunakan topeng Anies Baswedan menggunakan tomat.

Lebih lanjut, usai acara teatrikal, bahkan topeng Anies Baswedan tersebut diambil seorang massa aksi yang kemudian melampiaskan kekesalannya karena jadi korban banjir dengan menginjak topeng tersebut hingga koyak.

Politikus PDIP Dewi Tanjung di patung kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Politikus PDIP Dewi Tanjung di patung kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020). (Lusius Genik)

Massa pro Anies Baswedan

Massa pro Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penanganan banjir terpantau menggelar apel di Halaman Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).

Hal itu dilakukan jelang aksi demo dari massa kontra untuk menuntut Anies mundur dari jabatannya.

Pantauan Tribunnews.com, apel dilaksanakan oleh kelompok massa dari Gabungan Jawara dan Pengacara alias Bang Japar.

Salah satu anggota Bang Japar bertanya kepada rekan-rekannya untuk mengawal Balaikota.

"Bang Japar kawal balai kota? Bang Japar siap kawal Anies?" tanya pria tersebut.

"Siap," jawab massa Bang Japar.

Mereka kemudian secara bersama-sama memekikkan takbir seraya mengangkat tangannya ke atas.

"Allahuakbar! Allahuakbar!," teriak mereka secara bersamaan.

Tak lama setelah itu, kelompok Bang Japar ini duduk di sejumlah sudut-sudut Balaikota. Mereka menunggu kehadiran dari kelompok massa kontra.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Lusius Genik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved