Kamis, 2 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Bamsoet Hibur Anak-Anak Korban Banjir di GOR Pangadegan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambangi korban banjir di GOR Pangadegan, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambangi warga korban banjir yang sampai saat ini masih mengungsi di GOR Pangedegan, Jakarta Selatan Selasa (7/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambangi korban banjir di GOR Pangadegan, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020). Dalam kunjungannya itu, ia menyempatkan diri bertemu dengan anak-anak yang mengungsi akibat banjir.

Tak sekedar bertatap muka, Bamsoet juga bermain bersama serta membagikan hadiah. Melalui kegiatan main bersama ini, diharapkan bisa menjadi sedikit pelipur lara bagi anak-anak yang telah kehilangan momen bermain dan belajar.

Baca: Bamusi Bantu Korban Banjir di Jabotebek

"Masa kanak-kanak mereka sedikit banyak telah direnggut oleh bencana. Seharusnya anak-anak masih asyik bermain dan belajar, bukan justru berada di tempat pengungsian akibat banjir. Saya bangga pada saat permainan tadi mereka hafal Pancasila, Lagu Garuda Pancasila dan Indonesia Raya secara fasih," katanya.

"Jika saja mitigasi bencana bisa dilakukan sejak jauh-jauh hari, kita bisa meminimalisir korban anak. Jangan sampai musibah ini membekas menjadi trauma di benak mereka. Trauma healing menjadi hal yang urgent diberikan kepada mereka,," ujar Bamsoet.

Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Camat Pancoran M Rizki Adhari, anggota Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (Gerak BS), Pemuda Pancasila, SOKSI, Baladhika Karya, dan Wanita Swadiri. 

Baca: Cerita Rodiah, Warga yang Sebut Anies Gubernur Rasa Presiden, Akui Perkataannya dari Hati Terdalam

Dirinya mengingatkan untuk mengantisipasi banjir selanjutnya, sudah waktunya memberi tempat terhormat pada sistem ilmu pengetahuan. BMKG, imbuhnya harus didorong menjadi leading sector-nya.

Berbagai prakiraaan cuaca dari yang paling ekstrem sekalipun, harus diinformasikan secara berkala kepada masyarakat. Sehingga warga bisa mempersiapkan diri. 

Baca: Wamendes PDTT: Dana Desa Boleh Digunakan untuk Penanggulangan Bencana

"Dengan mengedepankan ilmu pengetahuan jugalah, Pemda seharusnya bisa membuat peta lokasi potensi bencana. Jika curah hujan tinggi misalnya, daerah mana saja yang berpotensi kebanjiran, bisa dideteksi dari jauh hari," kata dia.

"Sebagaimana sudah dilakukan oleh berbagai negara seperti China, Jepang, Hongkong, yang selalu siap menghadapi badai topan sekalipun," tegas Bamsoet.

063e9689-89a9-4005-9110-61daf254d375
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambangi korban banjir yang mengungsi di GOR Pangadegan, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga mengingatkan, selain karena tidak siapnya infrastruktur dan pola pembangunan kawasan yang tak memperhatikan lingkungan, datangnya bencana banjir akibat curah hujan ekstrem juga tak terlepas dari perubahan iklim yang semakin parah.

Pemerintah dan DPR RI perlu mempertimbangkan mengeluarkan RUU Mitigasi Perubahan Iklim, yang membuat roadmap secara jelas dan mengikat seluruh kalangan masyarakat, dalam memitigasi perubahan iklim.

"Singapura punya perencanaan hingga 100 tahun dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan negaranya tak tenggelam akibat pasang air laut. Tak sekadar rencana, namun eksekusinya juga dijalankan," kata Bamsoet.

Baca: Tinjau Korban Banjir di Sukajaya, Jokowi Pakai Jas Hujan Kresek Warna Hijau, Sneakersnya Kena Lumpur

Sedangkan di kita, rencana terkadang hanya manis di atas kertas dan meja saja. Tanpa ada ekselusi nyata. Hal ini tak boleh lagi terjadi, sehingga tak ada lagi anak-anak yang menjadi korban bencana akibat kelalaian kita bersama," ia menegaskan kembali.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved