Jadi Tukang Patri di Ibu Kota, Cerita Soleh Dengar Suara Anak dan Istri di Kampung Bikin Semangat
Di antara hiruk pikuk suasana kota, terdengar suara 'krek krek krek' yang berasal dari tepian jalan. Soleh sedang menawarkan jasa patri.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNNEWS.COM, PONDOK GEDE - Di antara hiruk pikuk suasana kota, terdengar suara 'krek krek krek' yang berasal dari tepian jalan.
Meskipun keberadaannya sudah sulit ditemui, sejumlah orang masih tetap mempertahankan hidupnya dari menawarkan jasa patri.
Satu diantaranya ialah Soleh (45), warga asli Tasikmalaya, Jawa Barat yang sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 2003.
Tak memiliki sawah di kampung halaman, membuat Soleh harus bekerja sebagai tukang cangkul selama berada di Tasik.
"Ya di kampung jadi tukang cangkul aja di tempat orang. Dari pagi sampai siang bayarannya cuma Rp 15 ribu," katanya kepada TribunJakarta.com, Jumat (20/12/2019).
Akibatnya, ia sering sekali mengganggur dan berdiam diri di rumah ketika tak ada yang menyuruhnya untuk bekerja.
"Alhamdulillahnya pas lagi nganggur ada yang ngajak ke Jakarta kerja begini. Saya diajari dulu. Pas dua bulan berjalan akhirnya bisa kan. Setelah itu baru saya keliling sendiri sampai sekarang," sambungnya.
Modal yang terbilang sedikit membuat Soleh tak pernah berganti pekerjaan, meskipun jasanya sudah jarang dipakai orang.