Minggu, 5 Oktober 2025

Sembilan Pelajar SMPN 20 Depok Masih Terbaring di Rumah Sakit Akibat Hepatitis

Untuk diketahui, Shofa merupakan murid kelas delapan SMPN 20 Depok yang terserang hepatitis sejak tanggal 18 November silam

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Shofa Syarila Basyir murid SMPN 20 Kota Depok yang masih menjalani perawatan di RSUD Depok akibat terserang penyakit hepatitis 

Kepala Sekolah SMPN 20 Depok Komar Suparman menjelaskan, tujuan dari diliburkannya seluruh murid disebabkan kekhawatiran pihak sekolah terhadap virus hepatitis A yang semakin menyebar.

“Ini demi keamanan semua, kami pihak sekolah memutuskan untuk meliburkanseluruh anak didik, agar orang tua juga bisa memantau aktifitas anak di rumah," ujar Komar dikonfirmasi terpisah.

Lanjut Komar, keputusan tersebut diambil juga berkat dorongan dari para orang tua murid yang khawatir dengan kesehatan anaknya.

"Ditambah hari Senin pekan depan murid sudah menghadapi ujian akhir semester, jadi agar lebih fokus,. Selama tiga hari ini murid belajar di rumah, dan hari Jumat masuk ke sekolah hanya untuk ambil kartu ujian," bebernya.

Terakhir, Komar mengatakan pihaknya tengah melakukan evaluasi guna tak terulangnya kembali kejadian serupa di SMPN 20 Depok.

"Kalau upaya evaluasi sedang kami lakukan, mudah-mudahan kedepan tidak ada kejadian seperti ini lagi," pungkasnya.

Kronologi kejadian

Peristiwa ratusan siswa SMPN 20 Kota Depok terindikasi hepatitis A berawal pada hari Senin tanggal 11 November 2019 lalu.

Kepala SMPN 20 Kota Depok, Komar Suparman mengatakan saat itu para siswanya mengikuti upacara bendera.

Tidak seperti biasanya, waktu upacara pagi ada 60 siswa sakit di saat yang bersamaan.

"Biasanya kalau sakit bersamaan begitu kan ngga lebih dari 5 orang, ini ada 60 orang sakit secara bersamaan.

"Waktu itu kita belum ada pikiran ke arah itu (hepatitis A)," ujar Komar kepada wartawan saat di konfirmasi, Selasa (19/11/2019).

Setelah upacara, pihaknya membawa 60 anak-anak yang sakit itu ke ruang kelas untuk dirawat.

Mereka mengaku sakit perut, namun idak ada anak yang mengaku mengalami gejala mual atau sebagainya.

"Jadi kami pikir mereka mungkin belum sarapan, jadi kami berikan makanan. Anak-anak membaik langsung masuk ke kelas masing-masing," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved