Minggu, 5 Oktober 2025

Soal Penggusuran Sunter Agung, Anies Baswedan Minta Wali Kota yang Jelaskan

"Biar pak Wali Kota Jakarta Utara saja ya," ucap Anies Baswedan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat

Wartakota/henry lopulalan
Warga membangun gubuk usai penggusuran rumah semi permanen di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Bangunan semi permanen yang di huni 62 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 600 jiwa di gusur untuk mengembalikan fungsi saluran dan jalan yang diduduki oleh sejumlah pengusaha barang bekas. (Warta Kota/Henry lopulalan) 

"Seperti di Kampung Akuarium, digusur, dibikin shelter di situ. Didata orang yang tinggal di situ, karena di situ akan dibangun rumah susun di atasnya," kata Taufik.

PDI Perjuangan Ungkap 2 Perbedaan Penggusuran di Era Anies Baswedan dan Ahok

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Penggusuran bangunan liar (bangli) di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara menuai protes.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono membandingkan penggusuran yang dilakukan oleh Anies dengan pendahulunya Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Menurutnya, ada dua perbedaan yang sangat mencolak diantara dua pemimpin DKI ini.

Dimana, Ahok selalu konsisten dengan pernyataannya bahwa penataan kota tidak bisa dilakukan tanpa melakukan penggusuran.

Terlebih, pemukiman yang digusur Ahok berdiri di tanah miliki negara atau Pemprov DKI Jakarta.

"Pertama soal konsistensi pak Anies sendiri bahwa dulu berjanji tidak akan melakukan penggusuran, kalau hari ini melakukan penggusuran kan berarti tidak konsisten terhadap janji yang disampaikan saat kampanye kemarin," ucapnya, Selasa (19/11/2019).

Kemudian, perbedaan kedua ialah soal kesiapan.

Dimana saat melakukan penggusuran dulu, seperti yang terjadi di Kampung Akuarium, Gembong menyebut, Ahok telah menyiapkan rusun untuk merelokasi warga.

"Nah kalau sekarang digusur dulu baru disiapkan, giliran ramai baru ribut penyediaan rusun," ujarnya saat dihubungi.

Dari dua perbedaan itu, Gembong menilai, semasa kepemimpinan Anies, penggusuran yang dilakukan terkesan mendadak dan tanpa persiapan yang matang.

"Iya-lah (Ahok lebih siap melakukan penggusuran) karena planningnya jelas. Maka kita mendorong kepada Pemprov DKI untuk melakukan penataan jangan mengabaikan warga yang terdampak," kata dia.

 Kebakaran SMK Yadika 6 Bekasi, Sekolah Jamin Biaya Pengobatan Korban Luka

 Kuasa Hukum SMA Gonzaga Bantah Sistem Pembelajaran Sekolah akan Dievaluasi Disdik DKI

 Kadiv Humas Polri Benarkan Kapolres Kampar Dimutasi, Apakah Karena Ngobrol Saat Kapolri Beri Arahan?

"Caranya ya direlokasi ke rusun agar mereka mendapatkan rumah yang layak," tambahnya menjelaskan.

Sebelumnya, pembongkaran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa 8 yang melintasi Kelurahan Sunter Agung dan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diwarnai kericuhan, Kamis (14/11/2019).

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved