Sambil Menangis, Ibu Muda Ini Mengakui Habisi Nyawa Anaknya Sendiri di Hadapan Polisi
Setelah sempat membatah sewaktu diamankan usai kejadian, kini NP mengakui semua perbuatan kejinya tersebut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di ruangan Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, NP (21) terus menunduk saat polisi membeberkan kronologi dan motif yang membuatnya tega menghabisi nyawa anaknya sendiri dengan cara tragis.
Ibu muda ini didampingi oleh Anggota Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polsek Kebon Jeruk saat dihadirkan kepada awak media.
Baca: Ini Modus yang Dilakukan Para Tersangka dalam Kasus Order Fiktir Go-Food
Baca: Pengamat: Tak Ada Alasan DPR untuk Hambat Idham Jadi Calon Kapolri
Baca: Kekayaan Menteri Lingkungan Hidup Jepang 290 Juta Yen, Terkaya Kedua di Kabinet
Setelah sempat membatah sewaktu diamankan usai kejadian, kini NP mengakui semua perbuatan kejinya tersebut yang ia lakukan di rumah kontrakannya di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (18/10/2019) pekan lalu.
Dengan menahan isak tangis, NP mengaku sangat menyesali perbuatannya tersebut.
"Saya menyesal," jawab NP singkat sambil terisak di Mapolsek Kebon Jeruk, Jumat (25/10/2019).
Sebagai seorang ibu, NP mengaku menyayangi buah hatinya tersebut.
Namun, peristiwa pada Jumat lalu disebutnya sebagai puncak depresi yang dirasakannya selama beberapa bulan terakhir.
NP mengaku depresi lantaran hubungan rumah tangganya dengan sang suami sudah tak harmonis.
"Saya sayang (dengan korban). Emang waktu itu saya enggak terkontrol emosi saya, lagi kesal sama suami saya," kata NP.
NP berdalih dirinya tak berniat membunuh sang anak.
Niatnya waktu itu hanya ingin melampiaskan emosi.
Ia pun mencekoki anaknya sampai delapan cangkir air mineral yang dituangnya dari galon.
Polisi menyebut NP mencekoki sang anak dengan air lantaran waktu mau disuapi makan, ZQL malah meminta air minum.
"Saya enggak kepikiran (membunuh) waktu itu saya lagi butek lagi benar-benar strees, kenapa tiba-tiba melakukan hal itu saya juga bingung," ujar NP yang telah mengenakan pakaian tahanan berwarna orange ini.
Kini, semua penyesalan NP sudah terlambat. Satu dari anak kembarnya telah tewas di tangannya sendiri.
Ia pun terancam dijerat pasal berlapis, mulai dari pasal penganiayaan, pasal pembunuhan hingga UU Perlindungan Anak.
Sebelumnya, Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, ZBL tewas karena kelebihan cairan di dalam paru-parunya.
"Jadi saat pelaku mau memberikan makan ke korban, korban malah hanya minta minum saja. Pelaku pun kesal dan mengambil cangkir dari galon untuk diminumkan kepada korban sampai berkali-kali," kata Erick saat merilis kasus tersebut di Mapolsek Kebon Jeruk, Jumat (25/10/2019).
• Keberhasilan Enggartiasto Diharapkan Bisa Dilanjutkan Mendag Agus Suparmanto
• Hasil French Open 2019: Fitriani Kalah Karena Remehkan Lawan, Ahsan/Hendra Kalah Karena Tertekan
• Jadwal French Open 2019: 5 Wakil Indonesia Berebut Tiket Semifinal, Lawannya Berat-berat
Erick menuturkan bahwa korban saat itu sempat menolak dan menangis.
Namun pelaku tetap memaksanya untuk minum dengan mendekap hidung korban.
NP diduga memang membedakan perlakuannya kepada dua anak kembarnya tersebut.
Lantaran ZQL pernah tinggal bersama mertuanya dan kondisinya tak selincah yang dirawatnya sendiri, NP diduga telah beberapa kali menganiaya anak tersebut.
Penulis: Elga Hikari Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Menyesal Usai Bunuh Anak Kembarnya, Pelaku Mengaku Depresi dan Kesal Pada Suami