Wacana Provinsi Bogor Raya Diminta Dihentikan, Bima Arya Protes : Ibukota Saja Bisa Pindah
Bima Arya tak setuju jika wacana Provinsi Bogor Raya ini distop, menurutnya ibukota saja bisa pindah apalagi hanya penyesuaian wilayah.
TRIBUNNEWS.COM -- Wali Kota Bogor Bima Arya tak sepakat dengan pernyataan Menteri dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menghentikan wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya.
Menurut Bima Arya, wacana penyesuaian batas wilayah ini harus terus dibuka dan dicari opsi terbaiknya.
Apalagi kata Bima Arya, jika wacana itu disetujui belum tentu terwujud dalam satu dua tahu ke depan.
Bisa saja baru akan terwujud saat nanti cucunya yang menjadi Wali Kota.
Tak hanya dipatahkan oleh Mendagri, wacana ini juga rupanya dianggap tak relevan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, pemekaran wilayah harus bertujuan untuk mempermudah masyarakat khususnya dalam urusan pelayanan publik.
"Ini juga kurang relevan (untuk jadi provinsi) yang relevan itu pemekaran jadinya kabupaten kota, karena isu pemekaran itu ada pada pelayanan publik yang terlalu jauh yang terlalu repot," jelasnya.
Dilansir dari Youtube tvOneNews Rabu (21/8/2019), Bima Arya menjelaskan bahwa wacana ini tidak datang secara tiba-tiba.
"Jadi tidak tiba-tiba sebetulnya, jadi di Kota Bogor itu muncul bincang-bincang di warung kopi, politisi, maupun ada yang dibahas itu juga di media tentang penyesuaian batas wilayah di Bogor, yang tadinya di kabupaten, ada gagasan untuk masuk ke wilayah kota," jelasnya.