Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Dewi Penjual Bakpau di Tangerang, Demi Bantu Nenek Hingga Dapat Santunan dari Jokowi

Dewi Febriyanti, remaja 13 tahun penjual bakpau rela menyisihkan waktunya berjualan di SPBU Tangerang. Jokowi pun melalui utusannya beri santunan

Kompas.com/Anastasia Aulia
Dewi Febriyanti (13) ketika berjualan bakpau di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang pada Rabu (24/7/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dewi Febriyanti, seorang pelajar SMP terlihat tengah berjualan bakpau di SPBU sebelah Perumahan Ubud, Tangerang.

Kulitnya berwarna sawo matang terpapar sinar matahari. Ia tidak menggunakan riasan wajah sama sekali. Rambutnya hitam panjang dan dijepit.

Baca: Rayakan Hari Anak Nasional, Kartika Residence Gelar Family Event Ceria di Kares

Dewi Febriyanti (13) ketika berjualan bakpau di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang pada Rabu (24/7/2019).(KOMPAS.COM/ANASTASIA AULIA)
Dewi Febriyanti (13) ketika berjualan bakpau di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang pada Rabu (24/7/2019).(KOMPAS.COM/ANASTASIA AULIA) (TribunMataram Kolase/Kompas.com ANASTASIA AULIA/ Twitter)

"Bakpaunya om.. bakpaunya tante.. dua lima ribu!" teriak Dewi Febriyanti, murid SMP yang berjualan bakpau di pom bensin sebelah Perumahan Ubud, Tangerang, Rabu (24/7/2019). 

Penampilannya sangat sederhana.

Ia tinggal di rumah kontrakan di Jalan Kampung Poncol, Ciledug Indah 2, bersama nenek angkatnya. Usaha berjualan itu milik neneknya.

Dia memilih berjualan di pom bensin karena tempatnya yang lebih dekat dari rumah nenek daripada rumah orangtuanya.

Remaja berusia 13 tahun itu setiap hari bekerja untuk membantu keuangan keluarga.

Pagi dari pukul 07.00 hingga 14.00, Dewi belajar di sekolah.

Lalu ia pulang ke rumah untuk membungkus bakpau dan memasukkannya ke dalam boks, lalu pergi untuk berjualan.

Dewi berjualan mulai pukul 16.00 hingga tengah malam.

Apabila ada PR dari sekolah, ia akan mengerjakannya sambil berjualan.

Setiap hari ia membawa 10 boks bakpau dengan isi masing-masing boks 15 bakpau.

"Untuk bantu-bantu. Kan tinggal sama nenek, ini usaha nenek aku jualin. Enggak capek kok, sudah biasa" ujar dia.

Ia tidak mengambil keuntungan dari jualannya. Semua hasil jualan diberikan kepada nenek untuk digunakan sebagai keperluan sehari-hari keluarga.

"Hasilnya Rp 375.000 sehari. Kalau banyak yang kasih tips bisa lebih," kata Dewi.

Lahir dan besar di Tangerang membuatnya paham harus berjualan di mana.

Ia pernah berjualan di pom bensin lain, tetapi diusir.

Hal itu membuatnya menangis.

Waktu SD sebelum berjualan bakpau, Dewi pernah mencari rongsokan bersama ibunya.

Namun, sekarang ia sangat bersyukur bisa berjualan seperti ini.

Orang-orang di sekitarnya pun selalu mendukungnya.

"Alhamdulillah aku bisa jualan, kadang bercanda juga sama karyawan di sini," kata Dewi.

Dewi merupakan anak pertama.

Ia mengaku memiliki beban untuk membukakan jalan bagi adik-adiknya agar mereka bisa sama-sama sekolah dan belajar.

"Adikku yang kedua perempuan tinggal di kampung. Sisanya laki-laki. (Adik) yang kelima sudah diangkat orang sebagai pancingan biar mereka punya anak," katanya.

Ketika ditanya apakah ia punya satu tempat yang sangat ingin dia kunjungi, ia hanya menjawab Ancol.

Karena hanya tempat itu yang menjadi kenangan masa kecilnya.

Dewi suka bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagu DJ Indonesia.

Dewi mengaku tidak suka bermain, yang penting bisa belajar dan berjualan sudah cukup baginya.

Teman dekat di sekolahnya pun hanya empat orang.

"Enggak mau, enggak suka main. Sabtu-Minggu aku bantu-bantu bikin bakpau. Sorenya ya jualan lagi," ungkap Dewi.

Sepengetahuannya, ia dan keluarga belum pernah mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah. Paling hanya santunan dari masjid di sekitar tempat ia tinggal.

Ia akan dengan senang hati jika keluarganya bisa menerima bantuan karena rumah orangtua kandung terancam digusur untuk diganti jadi bangunan baru.

Baca: ACT Berikan Apresiasi untuk Ratusan Guru di Tepian Negeri

Dewi mensyukuri kehidupannya tanpa merasa iri dengan anak sebaya yang lebih berkecukupan.

Dewi hanya berharap saat besar nanti ia bisa menjadi penyanyi dan membuat bahagia kedua orangtua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Kisah Siswi SMP yang Belajar Sambil Berjualan Bakpau di Pom Bensin Tangerang

Dapat santunan Jokowi

Presiden Joko Widodo berfoto saat mengunjungi Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019). TRIBUNNEWS/HO/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo berfoto saat mengunjungi Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019). TRIBUNNEWS/HO/AGUS SUPARTO (TRIBUN/HO/AGUS SUPARTO)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutus staf kepresidenan untuk memberikan bantuan kepada Dewi Febriyanti (13), siswi SMP yang berjualan bakpao di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang.

Staf kepresidenan yang diutus tersebut langsung mendatangi rumah Dewi dan neneknya yang berada di daerah Ciledug pada Kamis (25/7/2019) siang.

Baca: 8 Tradisi Saat Hari Raya Galungan dan Kuningan yang Dilakukan Umat Hindu di Bali

"Bapak tadi pagi lihat berita itu, langsung lah kita diberikan amanah untuk memberikan bantuan kepada Dewi," ujar Pujiyatno, salah satu staf kepresidenan yang datang ke rumah Dewi.

Namun, staf kepresidenan yang berjumlah empat orang itu harus menunggu Dewi pulang dari sekolah.

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dewi datang dan prosesi pemberian bantuan dilakukan.

Bantuan sejumlah uang yang diberikan kepada Dewi nantinya akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah Dewi dan saudara-saudaranya.

"Senang, senang banget ada bantuan langsung dari Presiden," ujar Dewi ketika ditemui Kompas.com. Dewi kini tinggal di rumah nenek angkatnya, Opung (61).

Opung mengaku mulai kenal dengan Dewi saat yang bersangkutan masih SD.

Saat itu, Dewi sering menginap di rumah Opung.

"Saya heran kok ini anak enggak pernah sekolah, akhirnya saya bilang saya sekolahin tapi harus ikut kayak cucu-cucu saya lain jualan. Karena dari situ kita bayar ini itu," ujar Opung.

Akhirnya, Dewi setuju untuk ikut berjualan bakpao.

Ia tidak mengambil keuntungan sama sekali dari jualannya.

Semua hasil jualan diberikan kepada neneknya untuk digunakan sebagai keperluan sehari-hari keluarganya.

Baca: Viral Kisah Bocah SMP Kerjakan PR Nyambi Jualan Bakpau di Pom Bensin Tangerang Demi Bantu Nenek

"Untuk bantu-bantu. Kan tinggal sama nenek, ini usaha nenek aku jualin. Ngga capek kok, udah biasa" ujar dia.

Staf kepresidenan yang diutus juga membeli dua boks bakpao yang baru saja dibuat Opung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Presiden Jokowi Beri Bantuan kepada Siswi SMP Penjual Bakpao

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved