Senin, 6 Oktober 2025

Pesantren At-Thawabien Rutan Salemba Akan Luluskan 68 Santri yang Sudah Khatam Alquran

Santri-santri yang khatam Alquran tersebut merupakan mereka yang lulus dari 100 santri angkatan ke-48, yang menjalani pembinaan Pesantren At-Tawabien

HandOut/Ist
Pesantren At-Thawabien Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Salemba Jakarta Pusat. 

“Biasanya lebih dari 68 orang. Selalu lebih banyak,” kata Pance yang mengaku belum mencari sebab adanya penurunan tersebut.

Namun menurut dia, para santri yang gagal khatam dan otomatis tidak lulus itu biasanya karena sering tidak hadir tanpa keterangan, atau memang tidak bisa mengikuti materi kegiatan yang dilaksanakan.

Kolega Pance yang menjadi koordinator kegiatan keagamaan, Suriyanta Leonardo Situmorang, mengatakan tak jarang dari para santri itu bahkan menjadi penghafal  (hafiz) Alquran.

“Hanya untuk itu mereka harus ikut kegiatan santri lanjutan, dengan persyaratan yang juga harus mereka penuhi,” kata Surya.

Yang jelas, Masjuno, Pance maupun Surya mengakui dampak positif program khatam Alquran bersama tersebut sangat terasa. “Perilaku warga binaan yang menjadi santri itu berubah, rata-rata sangat positif,” kata Surya.

Pance bahkan mengaku selama dirinya bertugas tak pernah menemukan para santri yang telah bebas kembali bertemu dengannya di dalam Rutan, alias menjadi residivis.

“Sampai saat ini tak ada,” kata dia.

“Entah kalau masuknya ke tempat lain. Tetapi semoga saja tak ada.”

Dalam kesempatan berbeda Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menegaskan pentingnya pembinaan keagamaan di dalam Lapas maupun Rutan.

Kegiatan tersebut menurut Dirjenpas sangat strategis, mengingat hal itu bisa meningkatkan kapasitas sumber daya manusia para santri yang merupakan warga binaan.

“Kegiatan pembinaan keagamaan seperti itu harus kita apresiasi karena memungkinkan pembinaan yang lebih baik lagi, baik dari sisi mental maupun kepribadian, dengan cara yang lebih manusiawi,” kata Utami.

Apalagi, menurut Dirjen Utami, sejak tahun baru Islam 1440 Hijriyah, September 2018 lalu, Ditjenpas telah mencanangkan penghapusan buta huruf Alquran bagi para WBP Muslim.

“Sejak hari pertama 1440 H, dengan niat tulus dan ikhlas kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertakwa,” kata Utami.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved