Politisi PDIP Usulkan Ini Terkait Cawagub Pengganti Sandiaga Uno
Sementara panitia khusus (Pansus) Wagub DKI Jakarta pun masih membutuhkan waktu untuk menyusun tata tertib tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP Wiliam Yani, pesimis dengan proses pemilihan Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno bakal diselesaikan dalam waktu dekat.
Sebab, menurut Wiliam tata tertib terkait pemilihan tersebut saat ini belum disahkan.
Sementara panitia khusus (Pansus) Wagub DKI Jakarta pun masih membutuhkan waktu untuk menyusun tata tertib tersebut.
"Kita harus buat tatib (tata tertib) dulu. Jadi sebelum maju ke Paripurna harus disepakati dulu tatibnya seperti apa, karena mengacu pada PP nomor 6 tahun 2005. Tapi kalau lihat PP nya kemungkinan sulit," kata Wiliam saat dikonfirmasi, Jumat (28/6/2019).
Baca: Ada Diskon Lebih dari 80 Persen di Pameran Perlengkapan Bayi Mommy N Me di JCC Senayan
Baca: Maverick Vinales Masih Kesal dengan Aksi Jorge Lorenzo di MotoGP Catalunya 2019
Baca: Napi Teroris Pelempar Bom Molotov Candi Resto Solo Bebas Bersyarat dari Lapas Sukabumi
"Jadi apakah pemilihan wagub bisa secepatnya, ya menurut aku bisa aja asal tatibnya cepat selesai. Yang bikin lama itu tatibnya, bukan paripurnanya" tuturnya.
Sebagai anggota pansus, Wiliam mengatakan masih ada kemungkinan apabila kedua calon yang sudah diajukan dari PKS yakni Mantan wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris DPW PKS Agung Yulianto tergeser dari daftar kandidat wagub DKI Jakarta.
Menurut Wiliam, hal tersebut bisa terjadi apabila paripurna pemilihan yang berlangsung di DPRD DKI Jakarta tidak dihadiri oleh 2/3 anggota dewan.
Ia pun menyebut bisa saja Partai Gerindra kembali mengusungkan calon baru.
"Paripurna itu, minimal yang hadir harus 2/3 (anggota dewan) yang setuju. Jadi harus setengahnya plus satu. Bisa, bisa saja dari Gerindra. Bisa ganti calon," papar dia.
Untuk diketahui, Wiliam Yani sendiri mengusulkan calon wagub DKI Jakarta diambil dari anggota DPRD DKI Jakarta.
Sebab, selain menguasai soal Jakarta anggota DPRD DKI Jakarta sendiri dinilai bisa mengikuti ritme Anies Baswedan untuk memimpin Ibu Kota.
Namun sebagai catatan, usulan tersebut diajukan apabila kedua calon yang sudah diusulkan saat ini tak terpilih dalam paripurna yang digelar.
"Ya yang kita kenal aja (calonnya). Simpel aja dari DPRD DKI aja yang kita kenal. Satu idealnya lebih menguasai Jakarta, kedua kita sudah kenal, ketiga ritmenya bisa mengikuti Anies Baswedan," kata Wiliam.
"Kekurangan Anies apa sih? lebih banyak retorika kan? eksekusinya gak ada kan? berati perlu wagub yang bisa eksekusi retorikanya Anies Baswedan. Yang biasa melakukan eksekusi kan anggota dewan. Kalau nama saya gak sebut, kalau disebut nanti dia GR lagi," pungkasnya.