Pengemudi Gojek Gelar Aksi Mogok Hari Ini Protes Tarif Diturunkan
Ia mengatakan, Gojek telah menurunkan tarif menjadi Rp 1.900 per kilometer.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengemudi ojek online berencana melakukan aksi mogok, Senin (6/5/2019) hari ini.
Presidium Gabungan Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, aksi mogok dilakukan karena pihak aplikator Gojek kembali menurunkan tarif di wilayah Jabodetabek.
"(Aksi) memprotes perusahanan aplikasi yang tidak taat aturan pemerintah dalam hal tarif," kata Igun saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (5/5/2019).
Ia mengatakan, Gojek telah menurunkan tarif menjadi Rp 1.900 per kilometer.
Baca: Tarif Ojek Online Resmi Naik
Hal itu menurut Igun telah melanggar peraturan yang ada dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 tahun 2019.
Igun menjelaskan, awalnya per tanggal 1 Mei 2019 Gojek telah menyesuaikan tarif di Jabodetabek sesuai dengan yang ditetapkan Kemenhub.
Namun, tanggal 4 Mei 2019 para pengemudi mendapatkan notifikasi dari perusahaan Gojek.
"Jadi masing-masing HP di aplikasi driver dan menerapkan tarif murah," ucapnya.
Meski melakukan aksi mogok, Igun menyebutkan belum ada rencana pengumpulan massa untuk besok.
Baca: Aturan Ojek Online Berlaku Besok, Ini Respons Gojek dan Grab
Pihaknya juga tidak melarang total jika ada pengemudi yang tetap ingin mencari penumpang.
"Tidak ada paksaan buat yang tidak mau mogok, Tapi dari asosiasi memang mengimbau untuk protes dengan cara mogok," kata dia.
Kompas.com telah mencoba menghubungi pihak Gojek untuk mengkonfirmasi kenaikan tarif tersebut, namun belum menerima balasan.
Adapun penyesuaian tarif ojek online yang ditetapkan Kementerian Perhubungan pada Maret lalu mulai berlaku pada Rabu (1/5/2019).
Kementerian Perhubungan mengatur tarif ojek online melalui sistem zonasi.
Ada tiga zona yang berlaku dengan besaran tarif yang berbeda-beda. Wilayah Jabodetabek masuk dalam zona II.