Kamis, 2 Oktober 2025

Disertai Kepulan Asap Hitam, Api 2 Kali Muncul dari Kapal Nelayan yang Terbakar di Muara Baru

Asap tebal ini sempat muncul hingga dua kali. Pantauan di lokasi, asap berwarna hitam membumbung tinggi sekira pukul 16.31 WIB.

Editor: Choirul Arifin
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadam asap yang keluar dari kapal nelayan yang terbakar di Pelabuhan Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (24/2/2019). 

Laporan Reporter Warta Kota, Junianto Hamonangan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -   Asap muncul dari sejumlah kapal nelayan yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Minggu (24/2/2019) sore.

Asap tebal ini sempat muncul hingga dua kali. Pantauan di lokasi, asap berwarna hitam membumbung tinggi sekira pukul 16.31 WIB.

Api juga sempat menyala dan berkobar kembali dari kapal yang terbakar di dekat cold storage atau gudang penyimpanan ikan. Tidak lama berselang, petugas pemadam kebakaran kembali ke lokasi untuk memadamkan api yang kembali muncul.

Peristiwa itu sempat menjadi tontonan warga sekitar untuk menyaksikan api yang kembali berkobar. Namun demikian peristiwa serupa tidak hanya sekali. Selang satu jam kemudian, api dan asap tebal kembali muncul dari lokasi yang sama.

Kali ini api yang timbul lebih besar dari sebelumnya. Petugas pemadam kebakaran kembali berjibaku untuk memadamkan api yang kembali muncul.

Hingga saat ini petugas juga masih berjaga-jaga di lokssi untuk mengantisipasi kejadian serupa. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan peristiwa itu tidak lepas dari kondisi cuaca di sekitar lokasi.

Baca: Diselubungi Kain Hitam, Renault Pastikan Boyong MPV 7-Seater Calon Penantang Xpander dan Avanza

Angin yang berhembus di sekitar lokasi cukup kencang. "Cuaca maupun angin kencang sekali di pantai ini. Jadi tidak menutup kemungkinan sudah menjadi abu bisa menjadi bara kembali," kata Argo di lokasi.

Sementara proses pemadaman juga melibatkan para pemilik kapal serta cara konvensional untuk memastikan api benar-benar padam dan dapat dikuasai.

"Dari pemilik kapal mempunyai alat pemadam kebakaran, cara konvensional pun dilakukan selain aparat-aparat damkar memadamkan kapal yang terbakar. Semuanya lakukan pemadaman, kami sendiri," tuturnya.

Membakar 34 kapal

Sebanyak 34 kapal nelayan terbakar, dan sebagian di antara kapal-kapal yang terbakar juga tenggelam. "Artinya 34 itu ada di dalam kolam, sebelah kanan saya ini ada 27 dan tujuh kapal ada di luar karena pada saat kejadian sudah dibawa keluar ke sana," kata Argo.

Argo mengatakan, sebagian kapal yang terbakar juga tenggelam karena tidak mampu mengapung di permukaan. Namun Argo tidak mengetahui jumlah kapal yang tenggelam akibar kebakaran.

"Beberapa kapal yang masuk ke dalam air artinya tenggelam, tersisa kelihatan beberapa bagian saja. Pastinya belum (tahu), ada beberapa yang tenggelam," kata Argo.

Baca: Di Ponpes Riyadlul Jannah Mojokerto, Prabowo Temui Kades yang Dipenjara 2 Bulan Karena Mendukungnya

Petugas dari Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Polri juga melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran untuk mengetahui sumber api dan penyebab kebakaran.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved