Senin, 29 September 2025

Imlek 2019

Cerita Pengemis di Vihara Dharma Bakti, Pendapatan Turun dari Tahun ke Tahun

Puluhan pengemis duduk berbaris rapi menunggu uang pemberian dari umat usai beribadah di Vihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat.

Editor: Sanusi
Tribun Jakarta
Pengemis di Vihara Dharma Bakti saat menunggu pemberian uang dari seorang dermawan usai melangsungkan ibadah, Minggu (3/2/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan pengemis duduk berbaris rapi menunggu uang pemberian dari umat usai beribadah di Vihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat.

Bahkan jumlah mereka yang menantikan uang dari dermawan itu bisa meningkat berkali-kali lipat pada malam tahun baru Imlek, Senin (4/2/2019) malam.

"Segini masih dikit cuma puluhan, besok malam Imleknya datang semua dari Tangerang dari mana-mana. Lebih banyak bisa sampai ratusan dari ujung ke ujung rapet gak ada space," ujar Yusuf seorang pengemis di Vihara Dharma Bakti, Minggu (3/2/2019).

Yusuf mengaku, sudah hampir 10 tahun rutin berada di Vihara Dharma Bakti untuk mendapat belas kasih berupa uang dari umat yang beribadah saat perayaan Imlek.

Sepuluh tahun berada di Vihara, membuat Yusuf dapat merasakan perbadaan Imlek dari tahun ke tahun.

Perbedaan yang sangat terasa, kata Yusuf, ialah dari segi uang yang ia peroleh saat Imlek.

Baca: Siswi SMA Jadi Model Live Show Mesum di Grup Line Bertarif Jutaan Rupiah, 5 Admin Ditangkap

Jika pada tiga tahun silam dirinya bisa memperoleh Rp 100 ribu per hari dari hasil mengemis. Namun itu tidak berlaku pada tahun-tahun berikutnya, semisal Imelk tahun 2019 ini.

"Beda sekarang dapat paling Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, paling besar ceban (Rp 10 ribu) dari orangnya. Kalau dulu satu orang bisa kasih Rp 50 ribu, ada juga Rp 100 ribu," kata Yusuf.

"Jadi dapatnya sehari juga Rp 20 ribu, Rp 50 ribu itu sudah besar pas Imlek," sambungnya.

Turunnya perolehan uang hasil mengemis tersebut, lanjut Yusuf, akibat dari ulah para pengemis itu sendiri.

Lantaran tidak pernah tertib atau selalu kisruh saat pembagian uang, menyebabkan para dermawan yang beribadah di Vihara Dharma Bakti enggan untuk memberi.

"Bos-bos gedenya (dermawan) itu sudah malas, sudah ogah karena takut juga kali mungkin sama kita jadi mereka kebanyakan pindah sekarang ke Ancol karena rusuh, dalam artian bukannya berantem tapi selalu berebut. Ada yang sudah dapat, kadang minta lagi, begitu," tutur Yusuf.

Pantauan TribunJakarta.com, para pengemis cukup rapi antre berbaris saat ada seorang dermawan yang ingin memberikan mereka uang.

Walau sebelumnya mereka juga harus diintruksikan terlebih dahulu untuk tertib oleh petugas kemananan setempat.

"Iya karena masih sedikit jadi agak mendingan rapi, yang sudah dapat langsung minggir. Tapi kalau pas Imleknya makin banyak itu sudah ramai, pasti berebut," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan, dirinya bersama pengemis lain bakal menginap sampai pagi pada malam Imlek esok.

Adapun para pengemis terdiri dari wanita dan laki-laki usia muda dan tua. Bahkan tidak sedikit yang membawa serta anak-anak mereka ke Vihara Dharma Bakti.

"Kalau sebelum Imlek paling sampai pukul 08.00 malam. Kalau Imlek nanti sampai pagi, nginep di sini," katanya.

Sementara itu, Zacky pengurus Vihara Dharma Bakti tidak terlalu mempersoalkan keberadaan para pengemis tersebut.

Menurut Zhaky, selama mereka tidak mengganggu kenyamanan umat yang beribadah, pihak Vihara tidak keberatan.

"Memang mereka dari dulu sudah singgah di sini, bisa ada ratusan saat Imlek. Kita tidak ada masalah selama tidak mengganggu," kata Zhaky.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah 'Penanti Uang Dermawan' di Vihara Dharma Bakti, Pendapatan Turun dari Tahun ke Tahun

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan