Senin, 29 September 2025

Bikin Macet Jalan, Aksi Unjuk Rasa Ojol 'Aliando' Disesalkan Menhub

BKS, sapaan akrab Budi, meminta agar aksi unjuk rasa mengutamakan ketertiban dan kedisiplinan lalu lintas.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
FOTO DOKUMENTASI/Ribuan driver ojek daring atau online melakukan aksi demonstrasi didepan Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018). Para demonstran menuntuk tiga aspek diantaranya adalah pertama, pengakuan legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, Kedua, penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp3.000-Rp4.000 per kilometer, dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi agar tarif penumpang tetap murah dan terjangkau, Ketiga, perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengemudi Ojek Online (ojol) dari Aliansi Nasional Driver Online atau ALIANDO menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Lippo (kantor Grab Indonesia), Jalan Rasuna Said, Jakarta Sealatan, Selasa (13/11/2018).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku prihati dan menyesalkan aksi tersebut karena para driver memaksa memarkirkan kendaraannya di sebagian jalur, sehingga menimbulkan kemacetan.

"Di satu sisi saya mendukung penyampaian aspirasi oleh teman-teman pengemudi taksi online, tetapi di sisi lain saya sangat menyayangkan aksi ini hingga sampai menutup jalur jalan raya sehingga menimbulkan kemacetan,” kata Menhub Budi di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Baca: Kisah Haru Driver Ojek Online yang Mendapat Tiket Gratis Nonton Konser Gun N Roses

BKS, sapaan akrab Budi, meminta agar aksi unjuk rasa mengutamakan ketertiban dan kedisiplinan lalu lintas.

"Silahkan berunjuk rasa, menyampaikan pendapat tapi harus diingat tetap tertib dan disiplin. Aksi kemarin itu jelas melanggar aturan lalu lintas dengan parkir kendaraan di jalan raya, ini sangat mengganggu pengguna jalan yang lain," tegas BKS.

"Saya percaya teman-teman pengemudi taksi online ini adalah orang yang disiplin dan tertib berlalu lintas. Mohon agar ikuti arahan petugas kepolisian di lapangan," imbuhnya.

Menhub mengatakan akan memanggil perusahaan aplikasi angkutan sewa khusus terkait untuk meminta perusahaan mitra pengemudi taksi online menyelesaikan persoalan tersebut.

"Dalam waktu dekat kami akan segera memanggil perusahaan terkait. Saya akan mendorong perusahaan untuk segera duduk bersama para pengemudi,” ujarnya.

"Saya harap tidak ada lagi unjuk rasa atau penyampaian aspirasi dalam bentuk apapun sampai menutup jalan sehingga merugikan orang lain khususnya pengguna jalan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan