Korban Hoaks Rekrutmen PT KAI Mengaku Sempat Curiga Jadwal Pelatihan Calon Pegawai
"Ya sudah waktu itu kita direncana berangkat sertijab dan orientasi itu di Jogja pertama tanggal 31 Oktober kemarin," katanya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang korban penipuan rekrutmen calon pegawai PT Kereta Api Indonesia, DE, sempat curiga kepada pelaku.
Jadwal DE dan korban lainnya untuk ikut pelatihan calon pegawai PT KAI ke Yogyakarta terus diundur.
Baca: Polisi Minta 128 Korban Penipuan Rekrutmen Mengatasnamakan PT KAI Segera Melapor
"Ya sudah waktu itu kita direncanakan berangkat sertijab dan orientasi itu di Jogja pertama tanggal 31 Oktober kemarin. Nah, saya udah siap-siap tapi diundur, dengan alasan staf direksinya sibuk masih urus A, B, C," ujar DE kepada TribunJakarta.com, Senin (12/11/2018).
DE semakin curiga karena pada 5 November 2018 lalu yang hendak berangkat ke Yogyakarta kembali dibatalkan.
Pelaku beralasan rombongan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla akan menaiki kereta yang ia tumpangi.
Merasa tertipu, DE meminta bantuan temannya di Yogyakarta untuk memeriksa informasi pemesanan hotel atas nama PT KAI dan kunjungan Wapres JK ke Yogyakarta, hasilnya nihil. Di situ ia merasa telah ditipu.
"Kebetulan teman saya punya teman yang bekerja sebagai ajudan jenderal. Jadi tahu dong. Setelah ditanya, enggak dong masa sih sekelas RI 2 naik kereta pasti difasilitasi pesawat presiden," ungkap dia.
Menurut DE, pelaku yang diduga berjumlah tiga orang itu meyakinkan para korban dengan foto-foto Wapres JK saat berangkat dari Stasiun Gambir melalui grup Whatsapp.
Akhirnya, DE mencari informasi keberangkatan Wapres JK di Google dan mendapatkan foto yang dibagikan pelaku foto lama.
"Dishare dengan mereka dengan pedenya. Saya carilah di Google, tanggalnya itu Juni lebaran 2018. Keluar semua sampai akhirnya ada teman saya yang sepemikiran sama saya kalau ini enggak benar," ungkap DE.
"Akhirnya kita mau buka pelan-pelan enggak frontal. Supaya teman-teman yang lain itu terbuka. Kita mau lihat respon pelaku dan teman-teman yang lain. Karena kan kita perlu tahu dengan bukti yang ada," lanjutnya.
Ia mencoba menyebarkan informasi yang didapat ke grup WhatsApp yang di dalamnya terdapat ratusan korban lainnya.
Baca: Penipuan Rekrutmen yang Mengatasnamakan PT KAI Terungkap Lewat Tiket Palsu
"Soal JK, ternyata si pelaku bilang, 'Oh iya salah. Ternyata Pak JK bukan pakai jaket itu.' Di situ saya yakin itu penipuan. Karena kalau dia pintar harusnya dia diam dulu cari strategi," ungkap DE.
Ada sekitar 128 orang menjadi korban dan berencana melaporkan kasus penipuan ini ke Polda Metro Jaya didampingi oleh PT KAI pada Selasa (13/11/2018).
Penulis: Suci Febriastuti
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Cerita Korban Rekrutmen Calon Pegawai PT KAI Merasa Yakin Ditipu