Senin, 6 Oktober 2025

Pengelola Bingung Terjemahkan Upaya Pemprov DKI Cegah Prostitusi di Kalibata City

"Soal itu saya juga bingung. Kalau foto tamu kan sudah ada kamera CCTV di sejumlah titik. Tamu juga harus isi buku tamu kok," kata Ishak

Instagram Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkeliling di lingkungan Apartemen Kalibata City, Minggu (16/9/2019). Anies menuturkan prostitusi yang marak terjadi di apartemen itu menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengaku belum mengerti soal teknis yang diajukan Pemprov DKI terkait pencegahan praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City.

"Soal itu saya juga bingung. Kalau foto tamu kan sudah ada kamera CCTV di sejumlah titik. Tamu juga harus isi buku tamu kok," kata Ishak ketika dihubungi, Senin (17/9/2018).

Baca: Ingin Pelet Mantan Pacar, Siswi Ini Malah Jadi Korban Perilaku Menyimpang Sang Dukun

Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan sejumlah gebrakan untuk menangani praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City.

Saat berkunjung ke Kalibata City bersama Walikota Jakarta Selatan Marullah Matalli, Sabtu (15/9/2018), Anies mengaku akan melakukan sejumlah upaya untuk mencegah adanya prostitusi di sana.

Dalam kunjungannya, Anies bertemu dengan pengelola apartemen dan meminta pengelola untuk mengembalikan kawasan Kalibata City dari tempat yang ditengarai dan dicitrakan melakukan pembiaran terhadap praktik prostitusi menjadi kawasan yang bersih dan terhormat lagi.

Salah satu upaya penanganan yang disampaikan Anies adalah rencananya mendokumentasikan dan mempublikasikan nama tamu atau pelanggan prostitusi kepada masyarakat luas.

Ishak mengatakan, kamera CCTV sudah terpasang di sejumlah titik seperti di lobby, lift, dan koridor. Begitu pula buku tamu, wajib diisi tamu yang tidak didampingi penghuni dan tidak memiliki kartu akses.

"Kami sangat positif menyambut Pak Gubernur, kami sudah jalankan semua yang diminta. Secara rutin kami bersama penghuni juga sering melakukan sidak ke unit-unit yang ditengarai disewa untuk tempat transaksi prostitusi," ujar Ishak.

Sementara itu, Lurah Rawajati, Rudijanto mengatakan pihaknya memang sudah melalukan survai di lokasi. Dari hasil pantauan pihaknya meminta kepada pengelola apartemen kalibata agar menambah CCTV.

“Memang kami melihat akses masuk ke lift hanya bisa dilakukan oleh penghuni saja. Selain itu pengelola juga sudah melakukan pemangan CCTV sejumlah titik serta sejumlah stiker berbagai himbauan,” ujar Rudijanto.

Salah satu penghuni apartemen, Rita (28), mengungkapkan, pemberitaan prostitusi di Kalibata City selama ini terlalu berlebihan dan justru mencoreng citra.

Padahal, menurutnya, para pelaku prostitusi jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan penghuni komplek Kalibata City.

"Pelakunya itu kan paling cuma sewa saja dan tidak banyak. Tapi beritanya heboh bukan main dan membuat malu warga Kalibata City yang lain. Yang bikin sedih itu ada framing seolah-olah Kalibata City seperti lokalisasi," ungkapnya.

Baca: Ratna Sarumpaet Ditolak di Batam, Suryo Prabowo: Sama Nenek-nenek kok Orang Batam Takut ya

Ia setuju jika pelaku prostitusi di sana harus ditindak demi citra Kalibata City. Namun, ia meminta penanganannya harus tepat dan tidak merugikan penghuni lainnya.

"Soal tamu akan difoto itu menurut saya berlebihan dan justru mengganggu penghuni. Kenapa tidak dilakukan pencegahan, misalnya dari pihak agen penyewaan unitnya saja yang harus selektif menyewakan unit?" katanya.

Penulis: Feryanto Hadi

Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengelola Kalibata City Bingung Rencana Pemprov Antisipasi Prostitusi

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved