Harga Meroket, Ibu-ibu di Tangerang Rela Berdesak-desakan Beli Telur Retak
"Ini beli telur retak Rp 18 ribu per kilogram. Soalnya kalau beli telur di pasar kemahalan, sampai Rp 30 ribu per kilogram,"
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Harga telur ayam di pasaran sepekan terakhir ini meroket.
Akibatnya, warga Tangerang sampai rela berebut membeli telur yang sudah retak.
Alasannya, harga telur hingga saat ini menembus harga Rp 30 ribu per kilogram.
Dampak kenaikan harga tersebut, banyak warga Cisauk, Kabupaten Tangerang mendatangi langsung pertenakan ayam dan membeli telur yang sudah retak.
Baca: KPK Berencana Panggil Dirut PLN Sofyan Basir Sebagai Saksi Kasus Suap Proyek PLTU Riau-1
"Ini beli telur retak Rp 18 ribu per kilogram. Soalnya kalau beli telur di pasar kemahalan, sampai Rp 30 ribu per kilogram," ujar Asmanah, warga Desa Dangang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (17/7/2018).
Walau rentan terkontaminasi bakteri lantaran cangkangnya sudah retak, Asmanah mengatakan, dirinya tidak memiliki pilihan lain selain membeli telur retak.
Baca: Demi Bangsa dan Negara, Jusuf Kalla Kini Bersedia Kembali Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Ia mengaku, tak mungkin membiarkan keluarganya kekurangan protein dan gizi.
Terutama ia masih memiliki anak kecil.
"Mau bagaimana lagi, takut enggak takut belinya, anak-anak juga mau makan telur, kalau beli yang utuh malah enggak kuat beli beras nanti," kata dia.
Baca: Sandiaga Berharap Pengemudi Ojek Online Tidak Berdemo Saat Pembukaan Asian Games
Asmanah sempat mengalami sesak nafas karena berdesak-desakan dengan pembeli lainnya.
"Yang penting anak cucu saya bisa makan telur, kalau beli ayam enggak dapat, beli telur utuh juga enggak dapat. Makanya pemerintah tolong turunin harga telur, kasihan masyarakat kecil juga mau makan telur," kata Asmanah.
Berita ini sudah tayang di tribunjakarta.com dengan judul: Harga Telur Meroket, Warga Kabupaten Tangerang Rebutan Beli Telur Retak