Dulu, Pelabuhan Sunda Kelapa Bisa Dilihat dari Masjid Al Makmur Tanah Abang

Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Al Makmur, terletak di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Masjid ini didirikan awal abad ke 19 pada tahun 1912. Masjid yang terletak di kawasan Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara.

Rudi Taher, pengurus Masjid Al Makmur saat berbincang dengan tribun menjelaskan, Masjid ini didirikan oleh pedagang kain bernama Habib Abdurahaman bin Muhammad Al Habsyi. Masjid yang dikelilingi oleh pusat perdagangan ini dulunya merupakan musala, luasnya 8 x 14.

"Sebelum masjid ini dibangun, ada terbentuk surau atau musala, memiliki luas 8 x 14. Dan kini, masjid ini bisa menampung 1000 atau 1500 orang jamaah. Kalau hari hari besar bisa menampung 7000-8000 orang," ujarnya.

Masjid Al Makmur berdekatan dengan kali krukut yang tembus langsung dengan pelabuhan Sunda Kelapa . Menurut Rudi pada zaman dulu, daerah dari arah masjid bisa langsung melihat pelabuhan Sunda Kelapa.
Jika diperhatikan, masjid ini menyerupai arsitektur masjid Timur Tengah dengan kesan yang moderen. Bangunan kubah yang masih menggunakan model aslinya.

Bentuk kusen pintu dan jendela bergaya arsitektur abad 17, menambah kesan mendalam jika masjid tersebut mempunyai nilai historis yang tinggi.

Masjid ini memiliki tiga makam yang dikeramatkan, keberadaan makam tersebut belum bisa dipastikan namanya karena ukuran yang terdapat batu nisah makam tidak begitu jelas. "Tidak tahu, yang pasti makam seorang alim ulama," tutur Rudi.

Selama bulan Ramadan, Masjid ini setiap harinya menyediakan takjil untuk berbuka puasa. "Di lapangan parkir yang musafir atau warga berkesempatan buka puasa bersama setiap hari. Dana berbuka kita ambil dari kas masjid, dari swadaya, dari sumbangan masyarakat," katanya.