Cerita Endang, Sopir Perempuan TransJakarta yang Sudah Jajal Beragam Merek Bus Sejak 2006
Mengenal masalah teknis, bus Transjakarta non BRT yang ia kemudikan jauh lebih mudah ketimbang bus yang terdahulu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Endang Moeryanti (42) telah lama malang melintang mengemudikan bus Transjakarta sejak 2006, terhitung sudah belasan tahun ia mengemudikan bus yang memiliki jalur khusus tersebut.
Sudah berbagai jenis TransJakarta yang Endang kemudikan.
Menurutnya, banyak perbedaan yang dirasakan oleh ibu dua orang anak ini.
"Banyak pengalaman saya dari bus yang lama sampai yang saya sekarang pakai bus non BRT Mayasari (MYS)," ungkapnya pada TribunJakarta.com, saat ditemui di kediamannya di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).
Baca: Polda Metro Jaya Bakal Periksa Amien Rais Terkait Sebutan Partai Allah dan Partai Setan
Mengenal masalah teknis, bus Transjakarta non BRT yang ia kemudikan jauh lebih mudah ketimbang bus yang terdahulu.
"Kalau sekarang alhamdulillah sesuatu banget. Sekarang mengemudikannya juga jauh lebih mudah enggak seperti bus dulu waktu awal saya kerja," ungkapnya.
Baca: Kepincut Motor Gede Saat IIMS, Jokowi: Ini Bukan Buat Saya Tapi Untuk Paspampres
Endang mengatakan, bus TransJakarta yang ada saat ini memiliki teknologi yang lebih mutakhir.
"Sekarang busnya lebih bagus. Saya kemudikan bus jenis Scania asal Swedia, Eropa punya. Bahkan saya kalau di tol, terkadang tak perlu ngegas karena sudah bisa dengan sendirinya jalan. Kita tinggal duduk aja bawa bus tinggal main tangan," tuturnya.
Ia pun sebagai pramudi memiliki pilihan tombol kala berkendara di berbagai kondisi medan yang berbeda-beda.
"Mobil sekarang remnya banyak. Tinggal pilih aja jalan licin ada pilihannya. Tinggal setel semua ada pilihan. Saya di jalanan tol enggak pernah menggunakan gas kalau jalanan macet takut enggak bisa nguasain keadaan. Kalau kosong baru ngegas. Bus yang ini kayak main game saja," ujarnya seraya terkekeh.
Mengingat masa waktu itu, kala mengendarai bus Transjakarta membuatnya sampai geleng-geleng kepala lantaran busnya yang tak sebaik saat ini.
"Dulu ada gangguan di rem. Saya rem disini berentinya diujung sana. Makanya suka terhadi kecelakaan. Pernah kejadian ban bus lepas menggelinding ke depan tapi busnya masih bisa jalan. Itu pas malam tahun baru atau takbiran say lupa," katanya.
Baca: Kabareskrim akan Ambil Alih 18 Laporan Terkait Puisi Kontroversi Sukmawati