Fakta Ambrolnya Dinding Terowongan Bandara Soetta, Sulitnya Evakuasi Hingga Perjuangan Korban
Mulai dari menerjang hujan, menggunakan alat berat, memberikan oksigan hingga air mineral kepada korban.
Petugas juga memberikan bantuan oksigen serta air mineral kepada Mukmainna meski sangat sulit.
"Penyelamatan memakan waktu selama 12 jam untuk mengeluarkan dua korban ini. Memang evakuasi memiliki kesulitan tinggi, bisa dilihat ruang 1 meter tidak ada. Sementara yang lebih dalam, lebih pendek lagi," kata Kepala Basarnas Marsdya Muhammad Syaugi, seperti dikutip Tribun Jabar dari KompasTV.
Mukhmainna selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Karawaci.
5. Kesulitan Petugas Untuk Evakuasi

Hujan deras yang sempat mengguyur lokasi kejadian membuat petugas Basarnas kesulitan untuk menyelamatkan dua korban itu.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Syaugi mengatakan, pihaknya harus menutup tanah longsor menggunakan tenda.
Langkah itu dilakukan agar air hujan yang turun tidak membuat tanah semakin berat.
"Tenda kami pindahkan untuk mengantisipasi beban air," ujar Syaugi.
Kesulitan petugas semakin terasa saat mengevakuasi korban kedua, Mukhmainna yang akhirnya berhasil diselamatkan setelah 12 jam.
"Dia terjebak di kursi sebelah kiri depan dan terjebak di bawah beton, hanya terlihat sisi Muthmainah saja. Sulit dijangkau karena ruangnya sempit, hanya setengah meter. Jadi, hanya bisa satu orang saja yang bekerja, itu pun dilakukan secara bergantian," lanjutnya.
Selama belasan jam itu petugas melakukan berbagai cara hingga akhirnya dua korban bisa dievakuasi.
Namun nahas, nyawa Putri tak bisa tertolong saat dirujuk dari RSUD Tangerang menuju RS Mayapada.