UPT Monas Mulai Bongkar Pagar Pembatas Jalur Pejalan Kaki dan Rumput
Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno ternyata telah memerintahkan Unit Pengelola Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) untu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno ternyata telah memerintahkan Unit Pengelola Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) untuk membongkar pagar pemisah antara jalur pejalan kaki dan rumput.
Kepala UPT Monas, Munjirin menyampaikan bahwa pembongkaran tersebut telah dimulai sejak beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, pagar tersebut juga sudah tidak layak lantaran pada beberapa sisinya mulai patah.
"Iya kita sudah mulai (pembongkaran itu), disamping keadaannya sudah mulai rusak, sudah mulai patah," ujar Munjirin saat dihubungi, Kamis (11/1/2018).
Baca: Perludem Nilai Putusan MK Terkait PT Jauh dari Logika Konstitusi
Munjirin menambahkan, pembongkaran tersebut juga sebagai bentuk dukungan terhadap pengalihan fungsi Monas menjadi taman kota yang ramah bagi masyarakat.
"(Selain itu juga) untuk mendukung (Monas) ini menjadi park (taman) sebetulnya," tegas Munjirin.
Kendati demikian, proses pembongkaran tersebut ia sebut masih 40 hingga 50 persen.
Prosesnya pun dikerjakan sejak kemarin, dan akan dikerjakan secara bertahap.
"(Kita bongkar) dari kemarin, belum (selesai), masih pelan-pelan," jelas Munjirin.
Proses pembongkaran pagar pemisah antara jalur pejalan kaki dan rumput di Monas itu terlihat dari foto yang beredar.
Foto tersebut berasal dari akun Instagram resmi milik UPT Monas @monumen.nasional, dan diposting pada Selasa lalu, 9 Januari 2018.
Ada 4 foto yang diposting yang menampilkn beragam momen, mulai dari proses pembongkaran pagar hingga 'piknik' ala musim panas di taman kota Eropa maupun Amerika.
Baca: Fredrich Jadi Tersangka, KPK Periksa Dokter Michael 8,5 jam
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mendambakan kawasan wisata Monas bisa diubah konsepnya seperti taman kota yang berada di New York, Amerika Serikat.
Ia berharap Monas bisa memiliki konsep seperti Central Park atau Hyde Park.
"Mungkin (konsepnya) kalau di luar itu seperti Central Park atau Hyde Park (di New York)," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
Menurutnya, jika konsep taman Monas diubah seperti dua taman populer di negeri paman sam itu, maka masyarakat bisa memanfaatkan rumput dan duduk-duduk seperti saat musim panas tiba di 'negeri 4 musim', tanpa harus merusak rumput-rumput tersebut.
Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan taman Monas sebagai sarana untuk olahraga, mulai dari yoga hingga aerobik.
"Dimana masyarakat bisa menikmati rumput-rumput itu, sebagai tempat mereka yoga, pilates atau aerobik," jelas Sandiaga.
Politisi Gerindra itu menambahkan, Pemprov DKI tentunya juga tetap harus memperhatikan estetika dan keasrian taman Monas saat digunakan oleh masyarakat ibukota.
"Tentunya dipastikan juga keasrian tempat itu sendiri," kata Sandiaga.