Pengamat Ungkap 6 Tanda Kemunduran Jakarta di Era Anies-Sandi, Nomor 4 Paling Parah
Ini kebijakan paling baru Anies-Sandi yang ditertawakan warga Jakarta dan dikritik pengamat sebagai langkah mundur yang paling jauh.
Anies-Sandi mempersempit akses informasi publik dengan membatasi gerak media di Balaikota DKI Jakarta.
Salah satu caranya dengan menghilangkan satu ruangan untuk wartawan di dekat ruang wakil gubernur.
Tadinya dari ruangan itu wartawan bisa memantau semua rapat maupun tamu-tamu wakil gubernur atau orang-orang yang rapat dengan gubernur.
Tapi Sandi memilih menutup ruangan itu dan menjadikan tempat timnya bekerja.
• Radio Satu Jakarta Sempat Mati hingga Presiden Jokowi Berkomentar, Ternyata Ini Alasannya!
4. Keterbukaan Lewat Youtube Dihilangkan
Ini kebijakan paling baru Anies-Sandi yang ditertawakan warga Jakarta dan dikritik pengamat sebagai langkah mundur yang paling jauh.
Di era sebelumnya, Ahok mengunggah video rapat pimpinan merupakan bentuk keterbukaan agar masyarakat tahu apa yang sedang direncanakan dan akan dikerjakan Pemprov DKI.
Tapi rupanya Sandi gerah dengan bullying di medsos akibat unggahan video Rapim dan tak membolehkan lagi.
Sandi tak mau masyarakat memberi serangan lewat 'meme' di Medsos.
• Wakil Bupati Karawang Minta Maaf Atas Meninggalnya Pasien Obesitas 310 Kg
5. Tunduk pada Tekanan Preman
Ini adalah kesalahan terbesar Anies-Sandi dan paling memalukan.
Keduanya dinilai tunduk pada tekanan dan mengikuti kemauan preman seperti pada kasus kesemerawutan Tanah Abang.
Bahkan kebijakan mereka seperti mengamodasi para penguasa di kawasan ekonomi paling strategis di Jakarta ini.