Pengamat Ungkap 6 Tanda Kemunduran Jakarta di Era Anies-Sandi, Nomor 4 Paling Parah
Ini kebijakan paling baru Anies-Sandi yang ditertawakan warga Jakarta dan dikritik pengamat sebagai langkah mundur yang paling jauh.
TRIBUNNEWS.COM - Sepak terjang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam memimpin Jakarta tak lepas dari perhatian dan pengawalan warga.
Namun terhitung sejak keduanya menjabat, sejumlah pengamat justru menyoroti terdapat tanda kemunduran yang terjadi di Jakarta.
Pengamat tata kota Nirwono Joga menyoroti sejumlah kemunduran pengembangan Jakarta pada era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Inilah deretan fakta langkah mundur Pemprov DKI berdasarkan catatan Wartakotalive.com dan juga pengamatan sejumlah pakar:
1. Kawasan Tanah Abang semerawut lagi
Kawasan Tanah Abang kembali semerawut. PKL tumpah ke trotoar dan pejalan kalo tersingkir ke bahu jalan.
Nirwono Joga mengatakan, hal itu buah dari ketidaktegasan Anies-Sandi melibatkan preman dalam penataan Tanah Abang.
• Tak Diundang, Dedi Mulyadi dan Dua Menteri Datang ke Resepsi Pernikahan Warga
2. Pemimpin Tidak Kompak
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyebut Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memimpin Jakarta dengan tidak kompak.
Sandi cenderung lebih dominan, menguasai aspek-aspek strategis seperti dirinya seorang gubernur.
Sedangkan Anies hanya diberi ruang mengurusi hal-hal non strategis.
"Ini buah perpecahan. Mungkin karena Sandi lebih banyak keluar dana saat kampanye. Ini tinggal tunggu ributnya saja Anies-Sandi itu," kata Trubus.
• Viral! Spion Mobil Dokter Muda Ditendang Pengantar Jenazah hingga Remuk, Tuai Perdebatan Netizen
3. Akses Informasi di Balai Kota Dipersempit