Pasutri Penjual Sayur Terpental Setelah Dihantam Mobil Double Cabin
Nahas menimpa sepasang suami istri, Mansyah dan Arbainah, Senin (27/11/2017) sekitar pukul 06.00 Wita.Pasutri penjual sayur tersebut mengalami kecelak
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Nahas menimpa sepasang suami istri, Mansyah dan Arbainah, Senin (27/11/2017) sekitar pukul 06.00 Wita.
Pasutri penjual sayur tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan jurusan Pelaihari Kilometer 25 Pengayuan.
Tubuh keduanya terpental setelah dihajar mobil double cabin yang melaju di jalan tersebut.
Pasca kejadian nyawa Arbainah masih bisa terselamatkan, namun tidak terhadap Mansyah.
Kaki kanannya remuk. Kepalanya juga mengalami luka serius sehingga menyebabkan warga Banyu Irang Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut tersebut meregang nyawa.
Baca: Viral Foto Mesra Agnez Mo dan Chris Brown, Kekasihnya Tulis Kalimat Perpisahan
Sementara, sopir yang saat itu mencoba melarikan diri setelah kejadian akhirnya berhasil diamankan di kawasan Desa Pandahan Kecamatan Batibati Kabupaten Tala.
Tertangkapnya pengendara mobil berjenis Strada tersebut bermula atas kecurigaan seorang warga yang menemui kondisi mobil penyok pada bagian kap depannya.
Sopir sebetulnya sempat berkelit Saat ditanya warga atas penyebab penyoknya kap depan mobil yang dikendarainya. Berdalih menabrak sebuah tiang listrik namun hal tersebut tidak berhasil mengelabui kecurigaan warga.
"Hingga warga pun memanggil anggota polisi yang bertugas di kawasan Pandahan. Sementara sang sopir yang mengakui kejadian sesungguhnya, ia kemudian diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Satlantas Polres Banjarbaru," terang anggota 01 emergency landu team, H Syarwani kepada Metro Banjar.
Baca: Pengacara Setnov Pamer Kekayaan, Sri Mulyani Senang
Sementara Iwan, putra kedua pasutri yang menjadi korban pasca kecelakaan maut tersebut mengaku sangat terkejut saat mendapatkan berita nahas yang menimpa kedua orangtuanya.
Menurutnya, Mansyah dan Arbainah memang memiliki rutinitas sebagai pedagang sayur yang saban subuh bertolak ke Pelaihari guna menjajakan sayur-mayurnya.
"Untuk Mama mengalami patah kaki. Kami sengaja tidak memberi tahu tentang kabar Abah yang meninggal dunia," ungkap Iwan saat ditemui di kamar jenazah RSUD Idaman Banjarbaru
Simak video di atas.(Banjarmasin Post/Abdul Ghanie)