Anies Baswedan 'Tuding' Staf Ahok Digaji Swasta, Eks Anak Magang Beberkan Hal Mengejutkan
Linimasa tengah diramaikan oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal gaji staf Ahok.
"Saya menyayangkan sikap Pak Anies yang langsung menuduh seperti itu, padahal ketika kampanye dia mengedepankan dialog, tetapi ini enggak ada dialog, enggak ada konfirmasi apa-apa, tiba-tiba bilang begitu," ujarnya.
Rian yang bekerja sebagai staf Ahok selama dua tahun dengan tegas mengatakan, dirinya dan staf lain dibayar Ahok dari uang operasional gubernur DKI, bukan oleh perusahaan swasta seperti yang disebut Anies.
"Kami (staf) ini digaji setiap bulan langsung ditransfer ke Bank DKI dari uang APBD yang masuk dalam biaya penunjang operasional gubernur yang jumlahnya gede itu. Saya sendiri waktu itu digaji Rp 20 juta per bulan," ujarnya.
Eks anak magang ikut berkicau
Fakta mengejutkan disampaikan Ismail Al Anshori, pengguna akun @thedufresne, melalui cuitannya.
Bahkan, dalam kicauannya, Ismail menuliskan bahwa Ahok kerap menggunakan duit pribadi, ketika uang operasional gubernur tidak cukup.
Berikut kicauan akun @thedufresne:
"Staf Ahok dapat gaji dari dana operasional gubernur, sehingga tidak membebani pos belanja daerah. Besarannya sama dengan PNS level staf. Tentang dana operasional ini diatur dalam PP 109/2000."
"Ada 30an staf & 30 anak magang. Duit operasional gubernur ngga cukup. Makanya Ahok pernah pake duit pribadi untuk bayar gaji."
Kicauan terakhir @thedufresne di-retweet oleh akun Twitter, @rianernesto, milik Rian Ernest.