Mayat Pria Homo yang Dibuang di Terminal Kampung Rambutan Pertama Kali Ditemukan Penjual Kopi
"Saya nggak tahu itu (bungkusan) apa. Saya tahunya udah ada di situ. Saya suruh (orang untuk) pinggirin."
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nenek Rohana (55) yang sehari-hari jualan kopi dan minuman lainnya di samping toilet umum di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, kesal ketika datang ke tempatnya biasa membuka lapak, Selasa (14/11/2017 ) pagi.
Seperti biasa, ia hendak membuka lapak sekitar pukul 08.00.
Namun di tempat lapaknya, ada sebuah bungkusan cukup besar teronggok sehingga membuatnya tidak bisa langsung menggelar lapak.
Karena menghalangi lokasi lapaknya, Rohana pun meminta tolong seseorang yang kebetulan ada di tempat itu untuk menyingkirkan bungkusan tersebut..
"Saya nggak tahu itu (bungkusan) apa. Saya tahunya udah ada di situ. Saya suruh (orang untuk) pinggirin. Saya gak tahu itu siapa (orangnya), akhirnya dipinggirin sedikit," kata Rohana ketika ditemui Rabu (15/11/2017) kemarin.
Semula ia tidak menduga ada masalah, karena di tempat itu memang biasa orang menaruh barang. Namun Rohana mulai keheranan ketika sampai siang hari, barang itu tidak ada yang mengambil.
Baca: Tol Jakarta-Cikampek Sudah Bisa Dilewati Pasca Evakuasi Rambu VMS yang Jatuh di KM 15
Apalagi ketika menjelang sore, mulai banyak lalat yang menghinggapi bungkusan besar itu. Atas kecurigaan tersebut, sekitar pukul 16.00, beberapa orang kemudian melapor ke salah satu petugas terminal.
Akhirnya bungkusan itu dibuka dan diperiksa ramai-ramai. Betapa terkejutnya mereka setelah mengetahui isinya mayat seorang laki-laki.
Belakangan diketahui bahwa mayat yang ditemukan tersebut bernama Imam Maulana (19).
Hal itu diketahui setelah polisi memeriksa beberapa saksi. Polisi bergerak cepat.
Pelaku pembunuhan, Badrun Harun (43), akhirnya ditangkap di Clean House Laundry, Ruko Gatewalk Perumahan Citra Gran, Cibubur, Bekasi, pada Rabu (15/11/2017) dini hari pukul 02.00.
Motif pembunuhan karena Badrun merasa cemburu, sebab korban Imam Maulana, yang diduga pasangan homo dia, memiliki asmara lain dengan seorang wanita di Bandung.