Jumat, 3 Oktober 2025

Hasil Analisis Penyebab Utama Kemacetan di Tanah Abang Ternyata Bukan Karena Pedagang Kaki Lima

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut PKL bukan masalah utama penyebab kemacetan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut PKL bukan masalah utama penyebab kemacetan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sandi justru menyebut kendaraan yang sembarangan parkir di bahu jalan menjadi penyebab utama kemacetan.

“Hasil data analisa dari Jakarta Smart City menyebut ternyata kemacetan (di Tanah Abang) lebih karena pembangunan jalan dan parkir liar. PKL sendiri itu di posisi yang bukan utama. Kita menemukan ini setelah big data kita buka dan kita analisa,” kata Sandi di BalaiKota, Jumat (3/11/2017).

Baca: Adakan Sayembara Sepatu, Sandiaga Uno Cari Sepatu yang Bisa Dipakai Masuk Lumpur Hingga Kondangan

Temuan itu berdasar pada data arus lalu lintas di sekitar Tanah Abang selama tiga hari terakhir dan enam bulan terakhir dari Jakarta Smart City.

Rapat penataan Kawasan Tanah Abang hari ini pun digelar.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Dinas Perhubungan dan Transportasi Sigit Widjatmoko, Direktur Utama TransJakarta Budi Kaliwono, Kepala UPT Jakarta Smart City Setiaji dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.

Namun langkah konkret penataan PKL Tanah Abang dinilai belum final.

Baca: Cerita Sandiaga Soal Tukang Ojek Membentak Dirinya Ketika Berlari di Tanah Abang

Sandi menyebut Gubernur Anies Baswedan merasa data yang dihimpun belum cukup.

Untuk menata Kawasan Tanah Abang secara keseluruhan masih dibutuhkan desain besar (grand design) untuk menjadikan Tanah Abang pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Grand design tersebut dipimpin oleh Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.

“Sekarang baru ada satu moda transportasi besar, yaitu kereta api. Pak Gubernur minta dipikirkan bagaimana nanti koneksinya dan integrasinya dengan transportasi lain. Makanya TransJakarta tadi langsung bergerak dilapangan supaya integrasi lebih baik dengan TransJakarta,” jelas Sandi.

UPT Jakarta Smart City Setiaji menjabarkan titik-titik PKL di Tanah Abang lebih sedikit ketimbang titik kendaraan yang parkir sembarangan.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved