Kamis, 2 Oktober 2025

Miris! Ini Fakta-Fakta Bayi Miskin Meninggal di RS Mitra Keluarga Kalideres

Bayi Debora, warga Kalideres, Jakarta Barat meninggal dunia pada Minggu (3/9/2017).Kisahnya bikin miris.

Kolase Tribunnews
Tiara Debora 

2. Pengakuan pihak rumah sakit

Berkaitan dengan kejadian ini, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat mengaku pihaknya sudah melakukan pelayanan medis sebagaimana mestinya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto kepada Wartakota(Tribunnews.com Network).

"Sudah ada klarifikasi dari pihak Rumah Sakit," ungkapnya.

Lebih lanjut, pihak rumah sakit pun menjelaskan perihal kronologi meninggalnya Debora.

Dikatakan, Debora memang sempat mengalami kondisi kesehatan yang amat lemah.

Setelahnya, pihak RS Mitra Keluarga Kalideres dan keluarga berupaya mencari rumah sakit yang menerima pasien BPJS.

Sayang, saat akan dipindahkan, nyawa Debora lebih dulu tak bisa ditolong.

Berikut klarifikasi lengkap dari pihak rumah sakit:

"Berkenaan dengan berita tentang Ananda Deborah Simanjorang (yang terdaftar sebagai Tiara Deborah) yang beredar di media sosial, yang pada intinya menyatakan pasien meninggal dunia dikarenakan tidak mendapat fasilitas ICU berhubung keluarga pasien kesulitan biaya, dengan ini kami memberikan klarifikasi sekaligus menyampaikan fakta yang sebenarnya terjadi atas diri pasien sebagai berikut:

- Pasien berumur 4 bulan, berat badan 3,2 kg datang ke IGD Mitra Keluarga Kalideres pada tanggal 3 September 2017 jam 03.40 dalam keadaan : tidak sadar, kondisi tubuh tampak membiru.

Pasien dengan riwayat lahir premature, riwayat penyakit jantung bawaan (PDA) dan keadaan gizi kurang baik. Dalam pemeriksaan didapatkan : nafas berat, dan dalam, dahak banyak, saturasi oksigen sangat rendah, nadi 60 kali per menit, suhu badan 39 derajat celcius.

Pasien segera dilakukan tindakan penyelamatan nyawa (life saving) berupa: penyedotan lendir, dipasang selang ke lambung dan intubasi (pasang selang nafas ), lalu dilakukan bagging (pemompaan oksigen dengan menggunakan tangan melalui selang nafas), infus, obat suntikan dan diberikan pengencer dahak (nebulizer). Pemeriksaan laboratorium dan radiologi segera dilakukan.

Kondisi setelah dilakukan inkubasi lebih membaik, sianosis (kebiruan) berkurang, saturasi oksigen membaik, walaupun kondisi pasien masih sangat kritis.Kondisi pasien dijelaskan kepada Ibu pasien, dan dianjurkan untuk penanganan selanjutnya di ruang khusus ICU.

- Ibu pasien mengurus di bagian administrasi, dijelaskan oleh petugas tentang biaya rawat inap ruang khusus ICU, tetapi ibu pasien menyatakan keberatan mengingat kondisi keuangan.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved