Riska Ditahan Polisi Setelah Kedapatan Selundupkan Sabu ke Nasi Bungkus dan Deodoran
"Modusnya dimasukkan ke dalam makanan, dimasukkan ke dalam baju dengan harapan tidak dicurigai. Tetapi, bisa diantisipasi anggota."
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkapnya kasus peredaran narkoba dalam sel tahanan Mapolda Metro Jaya turut menguak modus para pembesuk dalam menjalankan aksinya.
Para personil pun diingatkan harus lebih waspada.
Hal tersebut disampaikan disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (24/8/2017).
Kewaspadaan harus ditingkatkan, sebab diketahui berbagai cara dilakukan pembesuk untuk menyelundupkan narkoba ke dalam ruang tahanan Polda Metro Jaya.
Salah satunya adalah modus yang digunakan Riska ketika menyelundupkan sabu kepada seorang tahanan bernama Wendra Hermawan Junarsa.
Layaknya penjenguk pada umumnya, Riska membawa sebungkus nasi padang untuk diberikan kepada Wendra.
Tanpa disangka, nasi bungkus tersebut di dalamnya tersembunyi sabu seberat 2,66 gram.
Upaya penyelundupan itu bisa digagalkan Brigadir Samuel Ginting pada 30 Juli 2017 lalu. Dengan teliti, Samuel memeriksa seluruh bawaan Riska.
"Modusnya dimasukkan ke dalam makanan, dimasukkan ke dalam baju dengan harapan tidak dicurigai. Tetapi, bisa diantisipasi anggota," ungkapnya.
Ada pula seorang pembesuk bernama Gelena yang mengantarkan sabu kepada tahanan bernama Rian Hidayat.
Dalam aksinya, sabu seberat 1,16 gram disembunyikan dalam kemasan deodoran, tetapi modusnya bisa digagalkan Bripka Yuwel Gito.
Nico menegaskan, seluruh pengunjung yang tertangkap basah menyelundupkan narkotika ke dalam ruang tahanan Polda Metro Jaya telah diproses secara hukum.
Penyidikan terhadap kasus tersebut pun lanjutnya, telah dilakukan.
"Sudah pasti tersangka. Seluruhnya menjadi tersangka, yang membawa narkotik," jelasnya.
"Jadi, pada saat besuk, saudara atau temannya itu dimintain bantuan yang di dalam (tahanan), supaya membelikan narkotika untuk dibawa masuk, sehingga pada saat pemeriksaan dapat ditangkap," katanya.
Penulis: Dwi Rizki