Media Amerika The New York Times Soroti Trotoar Jakarta yang Semrawut dan Jadi Jalur Pemotor
Pasalnya, media yang sangat terkenal ini menuliskan artikel yang membahas soal ibu kota Indonesia, Jakarta, khususnya trotoar yang ada di Kota Jakarta
Setiap tempat membutuhkan setidaknya 1000 peserta untuk diberi peringkat dalam laporan.
Diketahui, di Jakarta hanya ada 7 persen dari jalan seluas 4.500 mil di ibu kota yang memiliki trotoar.
"Kota Jakarta yang menarik di mana dibutuhkan banyak kegiatan untuk aktif," kata Tim Althoff, kandidat doktor Jerman di bidang ilmu komputer di Stanford, yang memimpin tim peneliti beranggotakan enam orang tersebut.
"Trotoar buruk, sepeda motor di trotoar. Sudah jelas apa yang bisa dilakukan agar orang berjalan lebih banyak. Tidak mengejutkan jika orang tidak bisa berjalan banyak.
Alih-alih berjalan, penduduk Jakarta dan daerah perkotaan lainnya, dimana lebih dari separuh 250 juta orang tinggal di negara itu, menggunakan mobil, bus, taksi dan sepeda motor untuk menempuh jarak sejauh 200 meter, atau 650 kaki, bukan berjalan kaki, menurut Analis.
Konon, ada juga aspek budaya keengganan orang Indonesia untuk memakai sepatu untuk berjalan.
Yap, budaya orang Indonesia yang malas berjalan dan trotoar yang tidak ramah pengguna jalan inilah yang disoroti oleh artikel yang ditulis oleh The New York Times.
Bahkan, artikel ini sendiri sampai menjelaskan riset-riset yang resmi dan valid untuk menjelaskan fenomena yang ada di Kota Jakarta tersebut.
Jadi bagaimana menurutmu, guys? (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi).