Mabes Polri Terjunkan Tim Khusus Usut Pembakaran Sekolah di Kalimantan Tengah
Menurut Setyo, bantuan ini diberikan setelah Polda Kalteng belum juga mendapatkan motif dari pembakaran ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembakaran delapan sekolah di Palangkaraya dalam dua pekan terakhir belum juga terungkap, pihak Mabes Polri langsung bergerak cepat untuk membantu Polda Kalimantan Tengah untuk mengungkap kasus ini.
"Kita akan mengirim tim dari Mabes Pol untuk membantu," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, kepada wartawan di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2017).
Menurut Setyo, bantuan ini diberikan setelah Polda Kalteng belum juga mendapatkan motif dari pembakaran ini.
"Motif belum tapi kita sudah mendapatkan dua orang. Sementara kita sedang dalami," tutur Setyo.
Setyo mengungkapkan bahwa perintah untuk menangkap otak pelaku pembakaran langsung turun dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Kita punya komitmen kuat untuk mengungkap karena ini membakar sekolah. Sekolah itu penting karena untuk generasi mendatang oleh sebab itu bapak Kapolri sudah memerintahkan untuk membantu agar segera terungkap," tambah Setyo.
Seperti diketahui, Polda Kalteng telah menangkap pelaku pembakaran berinisial F alias U alias O dan S.
Keduanya mengaku hanya berperan sebagai pembakar dan bukan otak dari pembakaran tersebut.
Sebelumnya tujuh sekolah dasar negeri dan satu sekolah menengah kejuruan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, diduga dibakar dalam sepekan terakhir.
Baca: Sambangi KPK, Yudi Latief : Korupsi Bertentangan dengan Pancasila
Tiga sekolah terakhir yang dibakar diantaranya SDN 8 Palangkaraya dan SDN 1 Menteng dan SMK ISEI.
SDN 8 Palangkaraya yang berada di jalan Kapten Pierre Tendean terbakar pada Sabtu petang, pukul 18.15 WIB.
Sembilan jam kemudian pada Minggu dinihari, 30 Juli 2017, sekitar pukul 03.00 WIB, SDN 1 Menteng dan SMK ISEI di Jalan Yos Sudarso juga mengalami kebakaran.