Selasa, 30 September 2025

Reklamasi Teluk Jakarta

Bahas Reklamasi, Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Bertemu dengan Bappenas

Tim Sinkronisasi Anies-Sandi bertemu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)‎, Selasa (1/8/2017).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Warta Kota/Alex Suban
Inilah suasana Pulau Reklamasi G, di seberang Pluit, Jakarta Utara, Rabu (11/5/2016). Proyek reklamasi di pulau ini distop oleh Dirjen Penegakkan Hukum Kementerian LHK Rasio Ridho Sani sampai terpenuhnya seluruh perintah yang diwajibkan kepada perusahaan termasuk melakukan perubahan dokumen dan ijin lingkungan. (Warta Kota/alex suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Sinkronisasi Anies-Sandi bertemu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)‎, Selasa (1/8/2017). Ada sejumlah hal yang dibahas, salah satu poin pentingnya adalah mengenai status reklamasi yang dilakukan di Teluk Jakarta.

Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said mengatakan, pihaknya bertemu dengan Bappenas untuk mendengarkan update dari pemerintah pusat. Terutama tentang penanggulangan banjir dan pengelolaan kawasan di sekitar Teluk Jakarta.

Sudirman memastikan, sesuai dengan janji kerja Anies-Sandi, pihaknya akan tetap menolak melanjutkan reklamasi.

Untuk itu perlu mendengar dan menghimpun masukan dari semua pihak. Terutama agar janji reklamasi itu bisa diselaraskan. "Semua pihak kami dengar," kata Sudirman di Gedung Bappenas.

Seperti diketahui ada 13 sungai yang melewati wilayah DKI Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Pada saat musim penghujan, debit air dari hulu akan tinggi dan banjir dipastikan terjadi terutama saat pasang/muka air laut sedang tinggi.

Kemudian pengelolaan saluran juga belum baik, ditambah banyaknya pemukiman liar di sepanjang Garis Sempadan Sungai (GSS).

Kondisi itu, diperparah dengan penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta, yang antara lain disebabkan pengambilan air tanah, baik oleh rumah tangga maupun industri.

Di wilayah pusat industri, penurunan muka tanah lebih besar ketimbang wilayah lainnya. Air tanah di wilayah DKI Jakarta mulai tidak layak untuk digunakan karena mulai tercemat oleh bakteri e coli yang berasal dari bocornya septic tank rumah tangga.

Presiden Jokowi meminta Bappenas untuk melakukan studi terkait rencana reklamasi di teluk Jakarta yang dikaitkan dengan pembangunan tanggul raksasa. Bappenas telah merampungkan studinya dan melaporkan kepada Presiden.

Hasil studi tersebut adalah, ada upaya mendesak yang harus dilakukan Pemerintah Pusat, DKI Jakarta dan swasta, yaitu dengan membangun tanggul. Ini perlu segera dilaksanakan.

Lalu Membangun tanggul di Teluk Jakarta yang menghubungkan pulau reklamasi. Pulau reklamasi dianggap sebagai sumber pembiayaan (financing) karena APBN dan APBD sudah tersedot untuk membangun MRT dan LRT di Jakarta.

Jika penurunan muka tanah terus terjadi maka perlu dilaksanakan skenario terburuk yaitu membangun tanggul raksasa (giant sea wall) seperti rencana semula.

"Kedatangan tim ke Bappenas antara lain Ingin mendengar progress-nya sampai mana," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved