Ramadan 2017
Penjualan Takjil di Pasar Benhil Kini Lebih Tertata
Beragam kuliner disajikan oleh para pedagang yang berasal dari beragam suku tersebut. Mulai dari cemilan jajanan pasar, seperti Pastel, Kue Mangkok.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Ramadan pada minggu pertama dirayakan suka cita oleh seluruh masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta.
Tidak jarang pula, sebagian dari mereka pun akhirnya memilih untuk mencoba peruntungan berjualan takjil (makanan berbuka puasa) di sejumlah wilayah di ibukota, satu di antaranya di Pasar Bendungan Hilir (Benhil).
Para pedagang terlihat menjajakan dagangan kuliner mereka di atas lapak yang berada di dalam lokasi sementara (loksem) Pasar Benhil, Jakarta Pusat, Sabtu (3/6/2017).
Beragam kuliner disajikan oleh para pedagang yang berasal dari beragam suku tersebut.
Mulai dari cemilan jajanan pasar, seperti Pastel, Kue Mangkok, Serabi, Kolak, dan lainnya.
Hingga makanan modern ala eropa dan Timur Tengah, seperti Macaroni Schotel dan Kebab.
Tidak hanya itu, ada pula makanan berat yang sebagian besar dijual oleh masyarakat Minang.
Mereka menjual nasi kapau, rendang, lemang tapai, serta beragam olahan kuliner khas Sumatera Barat itu.

Tidak lupa, bagi anda penyuka makanan khas Jawa yang bercita rasa manis, anda bisa membeli Gudeg khas Jogja yang dijual di bagian depan Loksem Benhil.
Penempatan para pedagang pun tampak lebih tersusun rapi dan lebih luas dibandingkan saat bulan puasa pada tahun-tahun sebelumnya, yang berada di pinggir jalan.
Saat itu, pembeli harus berdesakan di dalam tenda kuliner yang disediakan.
Tribunnews melihat para pembeli yang memang hendak memborong takjil yang dijual di Loksem Benhil tidak berdesakan.
Ada ruang lebih di tiap lorong deret lapak yang menjajakan kuliner tersebut.
Sehingga itu membuat masyarakat merasa nyaman dalam memilih jajanan takjil yang hendak mereka beli dan bawa pulang.