Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Penyerangan Novel Baswedan

Polisi kesulitan mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan. Satu bulan berlalu, 52 saksi diperiksa, namun polisi belum temui titik terang

Editor: Sanusi
Repro/KompasTV
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dibawa dengan menggunakan kursi roda saat akan diterbangkan ke Singapura dari RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan lebih intensif usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi kesulitan mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan. Satu bulan berlalu, 52 saksi diperiksa, namun polisi belum temui titik terang.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengakui, penyik Direktorat Reserse Kriminal Umum kesulitan mengusut kasus penyerangan.

"Kami masih kesulitan. Pelaku menggunakan helm, wajahnya tertutup, pada pagi hari, kami masih berupaya untuk mencari tahu," ucap Argo saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (23/5/2017).

Polisi telah memeriksa puluhan saksi. Keterangan mereka tak banyak membantu. Alat bukti yang mengarah ke pelaku belum cukup.

Tak ada keterangan saksi yang melihat wajah dua pelaku penyerangan yang mengendarai kendaraan roda dua. Sebab, kedua pelaku menggunakan helm tertutup.

"Saksi sudah 52 (orang) yang diperiksa. (Keterangannya) belum ada yang mengarah ke pelaku," ujar Argo.

Argo menegaskan polisi tetap komitmen mengusut kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK ini hingga tuntas. Polisi menggunakan pola deduktif dan induktif.

Metode deduktif dilakukan dengan cara penelusuran melalui tempat kejadian perkara (TKP). Sementara metode induktif dilakukan dengan menelusuri sejumlah kasus yang pernah ditangani Novel.

"Kami tetap penyelidikan yang berpotensi ya. Kita tahu banyak kasus yang menjerat dia. Kita sudah dapatkan informasi dia nangani kasus apa aja. Kami cek hubungannya dengan kasus apa," ucap Argo.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved