Pilgub DKI Jakarta
Organisasi Buruh KSPSI dan KSBSI Deklarasi Dukung Basuki-Djarot
KSPSI dan KSBSI mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua organisasi buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pasangan ini dinilai berhasil dan diharapkan terus melanjutkan program pembangunan di Jakarta.
Untuk mendukung pasangan nomor urut 2 itu, buruh KSPSI pimpinan Andi Gani Nena Wea dan KSBSI yang dipimpin Mudhofir membentuk tim pemenangan Relawan Buruh Sahabat Djarot.
"Mendukung Basuki-Djarot merupakan pilihan realistis dengan melihat program-program yang berpihak kepada kepentingan rakyat yang sudah dijalankan Basuki-Djarot selama ini," kata Koordinator Relawan Buruh Sahabat Djarot, Mustopo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/4/2017).
Mustopo mengatakan, Relawan Buruh Sahabat Djarot sudah konsolidasi di lima wilayah dan melihat respons masyarakat sangat positif terhadap pasangan Basuki-Djarot.
Mustopo berharap, Basuki-Djarot tidak menyiakan kepercayaan masyarakat.
"Kami mengingatkan kepada Basuki-Djarot agar terus serius melayani masyarakat dan tentu buruh Jakarta dengan program pendidikan, upah layak, pelayanan kesehatan, dan perlindungan terhadap perjuangan buruh," ujar Mustopo.
Meskipun memberikan dukungan, relawan ini juga siap mengkritisi Basuki-Djarot bila melenceng saat memimpin Jakarta.
"Kalau pasangan ini tidak menjalankan program yang berpihak terhadap rakyat, kami siap unjuk rasa sebagai sikap kritis," kata Sutopo.
Sementara itu, Koordinator Wilayah KSBSI DKI Jakarta Dwi Harto mengatakan, buruh sangat merasakan kebijakan Pemerintah DKI lima tahun terakhir.
Menurut dia, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) menekan beban pengeluaran buruh.
"Jakarta saat dipimpin Jokowi dan Basuki mampu menaikkan upah buruh hingga 40 persen. Ini fakta yang tidak bisa kami pungkiri," kata Dwi.
Periode selanjutnya, Dwi meminta Basuki-Djarot membangun rumah susun untuk buruh di sekitar kawasan industri dan transportasi murah yang menjangkau kawasan industri.
Selain itu, Dwi ingin pasangan ini menciptakan peluang kerja.
Dwi mengatakan, saat ini banyak buruh yang di-PHK. Dengan lapangan kerja baru, mereka diharapkan bisa kembali bekerja.
"Besar harapan kami kepada Basuki-Djarot. Karena itu, pada Rabu 19 April semua buruh harus memilih pasangan ini," ujar Dwi.
Pada Pilkada DKI 2012, relawan ini mendukung Joko Widodo-Basuki. Pilpres 2014, buruh KSPSI dan KSBSI bersatu memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla.