Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Charta Politika: Program DP 0 Persen Gagal Dongkrak Anies-Sandi

Program tersebut justru dianggap negatif yang kemudian berpengaruh pada elektabilitas keduanya.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Fajar Anjungroso
/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bersama Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Debat kali ini bertemakan 'Dari Masyarakat Untuk Jakarta' serta adanya pertanyaan dari berbagai komuitas yang diundang oleh KPU DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Program uang muka atau downment payment nol persen yang digaungkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan- Sandiaga Uno ternyata tidak mampu mendongkrak elektabilitas pasangan tersebut.

Program tersebut justru dianggap negatif yang kemudian berpengaruh pada elektabilitas keduanya.

"DP 0 persen malah dianggap negatif," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya di kantornya, Jakarta, Sabtu (15/4/2017).

Dalam hasil survei yang dirilis hari ini, pasangan Anies-Sandi kalah dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Basuki-Djarot unggul 47,3 persen dibandingkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang memperoleh suara 44,8 persen dari tingkat elektabilitas.

Dari survei tersebut, tingkat elektabilitas pasangan Basuki-Djarot naik dibandingkan pesaingnya yang stagnan. Menurut Yunarto, Anies-Sandi memang kalah dari segi program yang ditawarkan.

"Tidak banyak faktor yang dimiliki Anies sebagai variabel baru yang mendongkrak elektabilitas," kata Yunarto.

Pascakekalahan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Anies-Sandi hanya mendapat dukungan dari Partai Amanat Nasional.

Kontribusi PAN tidak bisa mengimbangi PPP dan PKB yang mendukung pasangan Basuki-Djarot.

"Kemudian saya pikir beberapa blunder yang terbaca dalam sentimen media terkait dengan bagaimana kemudian dikaitkan pemilihan Anis-Sandi dengan pengusiran Djarot di Masjid Attin. Lalu kemudian beberapa kasus yang menerpa Habib Rizieq yang dikaitkan beberapa pihak yang terkait Pilkada dan memberatkan posisi Anies-Sandi," ungkap Yunarto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved