Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Isu SARA Dinilai Tidak Laku Lagi di Jakarta

Menurut Ma’mun, para timses justru akan sia-sia jika masih menggunakan isu SARA sebagai bagian dari persaingan menuju pemilihan nanti.

TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bersama Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta Moderator Ira Koesno melakukan swafoto usai mengikuti debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Debat kali ini bertemakan 'Dari Masyarakat Untuk Jakarta' serta adanya pertanyaan dari berbagai komuitas yang diundang oleh KPU DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Lembaga Survei Indomatrik Ma’mun Ibnu Ridwan mengimbau kepada kedua tim sukses pasangan calon yang bersaing pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua agar tidak menggunakan isu SARA jelang pemilihan.

Menurut Ma’mun, para timses justru akan sia-sia jika masih menggunakan isu SARA sebagai bagian dari persaingan menuju pemilihan nanti.

“Isu SARA tidak laku lagi di Jakarta. Ini tidak efekti," ujar Ridwan di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Baca: Jika ingin Menang, Pasangan Calon Pilkada DKI Disarankan Jalani Strategi ‘3 in 1’

Ridwan mengatakan jika isu SARA efektif, maka seharusnya pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kalah dari dua pasangan calon lainnya pada putaran pertama.

“Kalau memang berpengaruh, seharusnya paslon nomor dua ketinggalan jauh,” kata Ridwan.

Meskipun demikian, Ridwan mengingatkan agar para paslon dan tim sukses bisa menjaga etika agar tak menggunakan isu SARA lagi.

"Karenanya harus menjaga etika dan kesopanan. Isu SARA itu tidak terpuji," kata Ridwan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan