Polisi: Penutupan Perlintasan KRL Pejompongan Tahap 2 Bakal Kacaukan Simpang Slipi
Penutupan perlintasan KRL sebidang Pejompongan tahap ke 2 dinilai bakal mengacaukan arus lalu lintas di simpang Slipi.
Begitu juga kendaraan dari arah lain yang hendak mengarah ke Jalan Penjernihan, ikut kehilangan rute mereka.
"Makanya sedang dikaji lagi," kata Sudarmanto ketika dihubungi Wartakotalive.com, Jumat (7/4/2017) pagi.
Rutin Rekayasa
Sudarmanto mengatakan, saat ini saja pihaknya rutin melakukan rekayasa lalu lintas di jam padat, pagi dan sore hari.
"Rekayasa Lalin yang biasa kami lakukan adalah menutup gerbang tol slipi 1," kata Sudarmanto.
Sebab Gerbang tol Slipi 1 dinilai membuat kacau arus lalu lintas di simpang Slipi, Jakarta Barat. Gerbang mesti dipindah.
Antrean menuju gerbang tol Slipi 1 membuat kendaraan dari berbagai arah di simpang Slipi tertahan.
Makanya polisi sudah melakukan rekayasa lalu lintas disana sejak Maret lalu.
Rekayasa berupa menutup putaran berbalik dari Jalan S Parman, serta membuka tutup Gerbang tol Slipi 1 secara situasional.
Gerbang tol akan ditutup ketika antrean kendaraan di Jalan Gatot Soebroto sudah mengular sampai ke depan Pulau Dua
Kendaraan yang hendak masuk tol akan dialirkan ke Jalan S Parman. "Sudah sekitar 2 kilometer itu macetnya kalau sampai ke Pulau dua," kata Sudarmanto.
Setelah antrean sedikit menghilang, baru gerbang tol dibuka kembali.
Makanya apabila penutupan perlintasan pejomponga tahap 2 dilakukan, polisi agak bingung rekayasa apalagi yang mesti dibuat.